Pada Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 08.30 wita, terduga pelaku LA yang juga kakak dari LM datang di Pasar Wadolao dan langsung mengetam papan untuk kiosnya.
Sedangkan, korban LM juga datang dari rumahnya ke pasar sekitar pukul 08.35 wita.
Kepala Desa Wadolao Muna langsung bekerja memindahkan kios-kios yang terkena dampak persiapan jalan dan fondasi los permanen bersama aparat desa setempat.
Berdasarkan kesaksian LND, LM sempat menyampaikan kepada LA agar menggeser kios miliknya yang telah direncanakan untuk pelebaran jalan tersebut.
Namun, LA tidak mau menggeser kiosnya.
Baca juga: Pengakuan Kakak Tega Aniaya Kades Wadolao Muna Sultra hingga Tewas Karena Sakit Hati Dimaki-maki
LM pun menyampaikan tetap akan menggeser kios milik LA tersebut.
Mendengar hal tersebut, LA tidak terima dan langsung mencabut badik atau keris dari pinggangnya dan menusuk LM.
Tusukan pertama tersebut tidak mengenai tubuh korban, namun tusukan kedua mengenai lengan kirinya.
Selanjutnya, tusukan ketiga mengenai pinggang dan pelaku menusuknya berulang kali hingga korban LM jatuh tersungkur.
LA kemudian mengambil parang dari pinggangnya dan kembali menebas badan LM.
Kemudian mengiris bagian tubuh LM dan memakan daging korban.
Sebagian daging yang diiris tersebut kemudian dibawanya dari pasar sampai Tugu Wadolao.
Baca juga: Usai Bunuh Kepala Desa Wadolao di Muna Sulawesi Tenggara, Kakak Makan Irisan Daging Tubuh Korban
Setelah itu, LM juga mencari perangkat Desa Wadolao, namun aparat desa sudah lari dan bersembunyi.
Sekitar pukul 08.45, korban LM dievakuasi di Puskesmas Wasolangka menggunakan mobil milik warga.
Pukul 09.05 wita, LM tiba di puskesmas dan langsung ditangani oleh pihak puskesmas.