Selain itu juga belum ada vaksin sehingga sulit untuk dikendalikan.
Namun memang, potensi untuk menyebar secara masif saat ini masih jauh.
Dicky Budiman menyebut karena saat ini Virus Nipah terdeteksi dari dua orang meninggal di India.
"Bahwa potensinya ini untuk menyebar saat ini tentu masih jauh. Namun situasi ini di daerah India semakin serius. Karena saat ini sudah ada dua orang meninggal, tiga terinfeksi, dan 800-an dikarantina di daerah tersebut," papar Dicky.
Lantas apa itu Virus Nipah atau NiV ?
Sebagai informasi, Virus Nipah atau NiV adalah virus zoonotik yang menular dari hewan ke manusia.
Virus ini juga bisa menular lewat makanan dan kontak antar-manusia.
Baca juga: Ajak Warga Konawe Ikut Vaksinasi Covid-19, Bupati Kery Saiful Konggoasa Sebut Agar Kebal Virus
Inang alami virus Nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.
Pada sebagian orang, virus tidak mengakibatkan gejala alias asimtomatik.
Namun pada sebagian orang, virus dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut dan ensefalitis (radang otak) yang fatal.
Tingkat kematian akibat paparan virus Nipah bahkan mencapai 75 persen.
"Untuk diketahui virus Nipah ini kematiannya bisa 75 persen. Artinya tiga dari empat orang, bisa meninggal," pungkasnya.
Jika selama ini virus Corona sangat ditakutkan, ternyata ada virus lain yang tidak kalah mengerikan. Namanya virus Nipah.
Sejak ditemukan beberapa tahun lalu, ratusan orang dikabarkan meninggal dunia akibat virus ini.
Baca juga: Buah Naga Kaya Antioksidan, Simak Manfaatnya untuk Perbaiki Sel hingga Lawan Virus
Proses Penyebaran
Virus Nipah atau NiV merupakan virus yang menyebar antara hewan dan manusia.