TRIBUNNEWSSULTRA.COM - MotoGP India 2023 akan berlangsung di Sirkuit Internasional Buddh, berikut jadwal hingga berita terbaru.
Memasuki balapan di Tanah Hindustan, update kelasemen MotoGP 2023 kian ketat, dengan posisi teratas menjadi milik Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team).
Bagnaia yang puncaki klasemen sementara mengoleksi 283 poin. Disusul Jorge Martin (Pramac Racing/Ducati) dengan koleksi 247 poin.
Ducati memang berjaya musim ini. Bahkan, tempat ketiga masih menjadi milik pabrikan Italia tersebut melalui Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) yang mengoleksi 218 poin.
Bezzecchi disusul Brad Binder (KTM Racing) posisi empat (173 poin) dan Alex Espargaro (Aprilia Racing) kelima (160 poin).
Melalui Francesco Bagnaia, dipastikan Ducati masih akan menempati puncak klasemen hingga pekan depan.
Bagaimana tidak, koleksi poin pembalap Ducati Lenovo Team berjarak 36 angka dari Jorge Martin yang berada diurutan kedua.
Dengan demikian, Pecco Bagnaia tetap duduk di puncak klasemen meskipun tidak ikut balapan di Sirkuit Internasional Buddh pekan depan.
Lebih tepatnya, MotoGP India akan berlangsung 22-24 September 2023.
Baca juga: Jadwal MotoGP India 2023, Ini Fakta dan Data hingga Klasemen Jelang Balapan di Sirkuit Buddh
Ini kali pertama India menjadi tuan rumah kejuaraan MotoGP.
Meskipun demikian, balapan perdana menuai kritik dari para pembalap karena Sirkuit Buddh dinilai tidak layak menjadi arena balap MotoGP, meskipun penyelenggara telah melakukan homologasi.
Homologasi diartikan sebagai proses pengecekan resmi yang dilakukan oleh pihak Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), untuk memberikan lisensi layak atau tidaknya sirkuit untuk melangsungkan balapan.
Proses homologasi di Sirkuit Buddh dilakukan karena venue tersebut mendapat kritik dari pembalap MotoGP.
Mereka menyoroti aspek keamanan dari sirkuit yang sebelumnya digunakan buat balapan mobil Formula 1 ini.
Menurut Marc Marquez, ada sejumlah tikungan yang tidak sesuai standar keamanan MotoGP.
“Balapan di sirkuit baru tentu saja menarik, tetapi harus diingat kalau BIC adalah sirkuit F1 yang memiliki standar keamanan berbeda dengan MotoGP," ujar pembalap Repsol Honda tersebut, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
"Saya melihat ada beberapa tikungan yang dekat dengan tembok, itu cukup menakutkan dan harus lebih berhati-hati,” lanjutnya.
Trek lurus Sirkuit Internasional Buddh juga dinilai belum layak.
Diketahui bahwa akan trek lurus sepanjang 1,01 km setelah Tikungan Tiga.
Ini menjadi trek lurus terpanjang kedua di kalender MotoGP tahun ini, setelah trek lurus dari Mugello, Italia.
Karena lama tidak diurus dan jarang ada balapan, trek lurus ini menjadi cukup bumpy atau bergelombang di beberapa titik.
Alex Marquez menuturkan, fitur safety lintasan masih kurang memadai.
"Ya, kami melihat beberapa video. Ada 2-3 tikungan yang temboknya cukup dekat," terang pembalap Gresini Racing/Ducati itu, sebagaimana dikutip dari laman Crash.
Baca juga: Riwayat Bahaya Trek Lurus MotoGP India 2023 yang Dikritik Marc Marquez, Pembalap Ini Jadi Korbannya
Salah satu solusinya mungkin dilakukan yakni mengubah sudut beberapa tikungan, dengan cara menambahkan kerbing pada permukaan lintasan, seperti yang dilakukan di tikungan terakhir Sirkuit Red Bull Ring.
"Mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Tapi kita perlu melihat apakah itu cukup. Jika kami tiba di sana dan berkendara dengan aman, kamilah yang pertama ingin balapan," tambah Alex Marquez.
"Tetapi kami harus benar-benar jelas dalam hal itu. Apakah aman atau tidak. Kita akan lihat di FP1," pungkas mantan pembalap Honda tersebut.
Memang Sirkuit Buddh ada tikungan yang tidak cocok dengan lintasan MotoGP.
Exit tikungan tiga sirkuit Buddh juga terlalu dekat dengan lintasan yang membuat para pembalap cukup concern akan keamanannya.
Lalu, pada tikungan sembilan cenderung camber positif atau miring ke sisi luar sehingga akan sulit untuk balap motor.
Kemiringan lintasan dengan sudut positif atau ke arah luar tikungan memang lebih cocok untuk balap mobil dibandingkan balap motor.
Hal ini juga menjadi perhatian Fabio Quartararo. Namun, pembalap Monster Energy Yamaha itu tidak terlalu khawatir.
Ia tidak masalah dengan kedekatan dinding dari gambar video, tetapi mengakui sulit untuk menarik kesimpulan tanpa berada di atas motornya.
“Jika kami perlu balapan di India, saya akan pergi. Tapi sejujurnya, saya sudah menduganya. Kami berbicara tentang tembok, tapi di video sepertinya semuanya cukup oke," ujar Quartararo.
“(Permukaannya) sangat kotor. Trotoarnya terlihat seperti 50 tahun yang lalu, tapi dari segi keamanan, kita harus melihatnya secara nyata," sambungnya.
“Juga karena kalau [angle] kameranya sangat terbuka, mungkin sudut pandangnya tidak sama dan kecepatannya. Tapi saya memperkirakan hal yang lebih buruk dari itu,” tandasnya.
Baca juga: Jadwal MotoGP India 2023 Lengkap Klasemen dan Berita Terbaru Marc Marquez hingga Pecco Bagnaia
Hal senada juga disampaikan Aleix Espargaro.
Pembalap Aprilia Racing ini memang melewatkan pertemuan Komisi Keselamatan pertamanya dalam lima tahun karena kecelakaan saat latihan.
Namun, ia mendapat informasi terbaru dari peserta lain yang hadir.
Oleh karena itu, menurutnya, Dorna harus bekerja keras demi keselamatan pembalap.
“Saya berbicara dengan beberapa pembalap. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka benar-benar bekerja keras, mengubah banyak hal. Ini terlihat lebih baik dari yang mereka kira," katanya.
“Para pebalap, kami akan berbicara bersama pada hari Kamis, setelah melihat lintasannya. Seperti yang saya katakan, saya ingin percaya bahwa Dorna bekerja demi keselamatan kita,” imbuhnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Riwayat Bahaya Trek Lurus MotoGP India 2023 yang Dikritik Marc Marquez, Pembalap Ini Jadi Korbannya