Karena jarak ke tembok pembatas cenderung sangat sempit, sehingga balap motor cukup berisiko. Sedangkan balap mobil masih cukup aman.
Setelah dari tikungan tiga akan dihadapi trek lurus sepanjang 1,01 km.
Ini menjadi trek lurus terpanjang kedua di kalender MotoGP tahun ini, setelah trek lurus dari Mugello, Italia.
Karena lama tidak diurus dan jarang ada balapan, trek lurus ini menjadi cukup bumpy atau bergelombang di beberapa titik.
Sehingga Pada ARRC 2016 pembalap Indonesia Gerry Salim cedera saat balapan di kelas Supersport 600 (SS600).
Gerry Salim pun harus mengalami cedera pada tulang pahanya yang retak, sehingga harus absen cukup panjang.
"Jadi trek lurusnya tuh agak bergelombang sebelum masuk tikungan 4, pad juga deket titik pengereman, makanya agak sulit, nah itu makanya terpental," kata Gerry Salim.
Baca juga: Marc Marquz Kritik Tikungan Mematikan MotoGP India 2023 di Sirkuit Internasional Buddh, Tidak Aman?
Kritik Pembalap
Kritik terhadap lintasan MotoGP India bukan saja datang dari Marc Marquez, tetapi juga pembalap lainya. Termasuk Alex Marquez.
Pembalap Gresini Racing/Ducati itu menyinggung soal fitur safety lintasan yang dinilai masih kurang.
"Ya, kami melihat beberapa video. Ada 2-3 tikungan yang temboknya cukup dekat," terang Alex dikutip dari laman Crash.
Salah satu solusinya mungkin dilakukan yakni mengubah sudut beberapa tikungan, dengan cara menambahkan kerbing pada permukaan lintasan, seperti yang dilakukan di tikungan terakhir Sirkuit Red Bull Ring.
"Mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Tapi kita perlu melihat apakah itu cukup. Jika kami tiba di sana dan berkendara dengan aman, kamilah yang pertama ingin balapan," tambah Alex Marquez.
"Tetapi kami harus benar-benar jelas dalam hal itu. Apakah aman atau tidak. Kita akan lihat di FP1," pungkas mantan pembalap Repsol Honda.
Memang sirkuit Buddh ada tikungan yang tidak cocok dengan lintasan MotoGP.