Anak Bunuh Ibu di Konawe Selatan

Kisah Pilu Ibu Rawat Anak Gangguan Kejiwaan Tapi Dibunuh Siang Bolong Gegara Makan di Konawe Selatan

Penulis: Muhammad Israjab
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah tragis nan pilu seorang ibu rawat anak gangguan kejiwaan tapi justru dibunuh gegara makan siang di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kasus anak bunuh ibu kandung tersebut terjadi di Desa Merongah Raya, Kecamatan Lalembu, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kisah tragis nan pilu seorang ibu rawat anak gangguan kejiwaan tapi justru dibunuh gegara makan siang di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasus anak bunuh ibu kandung tersebut terjadi di Desa Merongah Raya, Kecamatan Lalembu, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra.

Sang ibu dibunuh anak kandungnya tersebut pada siang bolong, Minggu (10/09/2023) sekitar pukul 12.00 wita.

Terduga pelaku yang menganiaya korban berinisial DR (55) hingga tewas adalah I (28).

I yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut adalah anak kandung dari korban yang serumah dengannya.

Korban DR selama ini merawat putranya yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

Sebelum penganiayaan yang membuat DR tewas mengenaskan, korban ternyata sudah berkali-kali dianiaya oleh anaknya tersebut.

Baca juga: Fakta Tragis Anak Bunuh Ibu Kandung Gegara Makan Siang di Konawe Selatan, Kondisi Korban dan Pelaku

Penganiayaan dialami korban saban anaknya yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan tersebut marah atau kesal.

“Pelaku sudah sering kali mi memukul ibunya,” kata Kepala Kepolisian Sektor atau Kapolsek Atari Jaya, Ipda Reflian Budhini.

Kekesalan I kembali membuncah pada Minggu siang hingga dia kembali menganiaya sang ibu.

Menurut Ipda Reflian, kemarahan I dipicu sepulang pelaku dari bekerja sebagai kuli makanan.

Dia murka kepada ibunya karena makan siang tak tersedia.

“Pada saat pulang tidak disediakan makan pelaku marah sama ibunya,” jelas Ipda Reflian.

Pelaku yang kesal kemudian mencari ibunya lalu menganiaya korban.

Tak hanya melakukan penganiayaan, pelaku bahkan menginjak-nginjak tubuh ibu kandungnya tersebut.

Penganiayaan tersebut membuat korban tewas di dalam kamarnya dengan kondisi bersimbah darah.

Mayat korban pun ditemukan dengan kondisi luka memar dan luka robek pada bagian pelipis kanan.

Korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya berinisial ER.

Kronologi penemuan jenazah korban berawal saat ER mencari korban karena ada hajatan disekitar tempat tinggal mereka.

Setelah menemukan korban dalam kondisi tergeletak tak bernyawa, ER pun melaporkannya ke kepolisian.

Petugas Polsek Atari Jaya yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Viral Pj Gubernur Sultra Andap Revianto Hujan-hujanan Pimpin Apel Perdana, ASN Sempat Kocar-kacir

Kepolisian kemudian melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi.

Selanjutnya, polisi mengamankan terduga pelaku pembunuhan berinisial I yang juga anak kandung korban DR.

“Pelaku diduga kuat telah melakukan penganiayaan terhadap korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar Refian.

Riwayat Gangguan Kejiwaan Pelaku

Berdasarkan keterangan kepolisian, sang ibu DR (55) selama ini merawat anaknya I (28) yang mengalami gangguan kejiwaan.

I sehari-hari juga bekerja sebagai kuli bangunan.

“Jadi pelaku punya gangguan kejiwaan,” kata Kapolsek Atari Jaya, Ipda Reflian Budhini dalam keterangannya.

Kisah tragis nan pilu seorang ibu rawat anak gangguan kejiwaan tapi justru dibunuh gegara makan siang di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kasus anak bunuh ibu kandung tersebut terjadi di Desa Merongah Raya, Kecamatan Lalembu, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra. (Istimewa)

Gangguan kejiwaan yang diidap I membuatnya kerap menganiaya sang ibu setiap kali kesal atau marah.

Pihak keluarga pun sudah beberapa kali membawa terduga pelaku untuk berobat.

“Keluarga sudah beberapa kali membawa berobat tapi karena kekurangan dana biaya berobatnya berhenti,” jelasnya.

Pascapenganiayaan yang membuat ibunya meregang nyawa, terduga pelaku akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Kendari, Provinsi Sultra.

Pelaku akan menjalani pemeriksaan kejiwaan serta perawatan di RS Jiwa tersebut.

"Rencananya kita bawa dulu ke rumah sakit untuk dirawat sama diperiksa penyakitnya,” ujar Ipda Reflian.

Anak Bunuh Ibu Kandung

Baca juga: Sopir Truk Ugal-ugalan Viral Sempat Keluarkan Parang Ancam Warga Sebelum Dikeroyok di Konawe Selatan

Diberitakan sebelumnya, kasus anak bunuh ibu kandung di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), menggegerkan warga.

Dalam peristiwa memilukan tersebut, ibu rumah tangga berinisial DR (55) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

Korban tergeletak di dalam kamar rumahnya di Desa Merongah Raya, Kecamatan Lalembu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dalam kondisi bersimbah darah dengan luka memar dan luka robek pada bagian pelipis kanan.

“Korban tewas di dalam kamarnya dengan luka memar dan luka robek di bagian pelipis kanan yang bersimbah darah,” kata Kapolsek Atari Jaya Ipda Reflian Budhini.

Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Berdasarkan hasil penyidikan Kepolisian Sektor atau Polsek Atari Jaya, korban diduga tewas setelah dianiaya anak kandungnya sendiri.

Baca juga: Megah Pesta Pernikahan Putra Ketua Kadin Sultra Anton Timbang, Helat Pesta Rakyat di MTQ Kendari

Terduga pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meregang nyawa adalah anaknya berinisial I (28).

“Kami telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan kami amankan satu orang inisial I,” kata Kapolsek Atari Jaya, Ipda Reflian Budhini.

Korban DR (55) diduga tewas dibunuh anak kandungnya berinisial I tersebut.

Insiden tersebut terjadi di rumah korban bertempat pada Minggu (10/9/2023) sekitar pukul 12.00 wita.

DR diduga menjadi korban penganiayaan karena saat ditemukan di dalam kamar dalam kondisi bersimbah darah.

Terduga pelaku yang juga anak kandung korban diduga kuat telah melakukan penganiayaan terhadap korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Polisi menyebut sang anak tega menganiaya ibunya karena kesal tidak disediakan makan siang saat pulang bekerja.

“Pelaku ini marah tidak disiapkan makanan saat pulang kerja. Pelaku ini kerja sebagai kuli bangunan,” kata Ipda Reflian Budhini.

Pelaku yang juga memiliki riwayat gangguan kejiwaan itu langsung memukul dan menginjak-injak korban hingga tewas.

“Korban itu dipukul bahkan diinjak-injak badan sama anaknya itu,” jelasnya.

Korban kemudian ditemukan tewas bersimbah darah oleh tetangganya yakni ER pada Minggu (10/9/2023) siang.(*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari/Muhammad Israjab)