TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Ini kata Paskibraka di Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) usai menjalankan tugas.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Kamis (17/8/2023) suasana haru tergambar usai Paskibraka mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih.
Paskibraka bertemu dan memeluk orang tua dengan penuh haru dan rasa syukur karena sudah menunaikan tugasnya dengan sempurna.
Sebagian dari mereka juga bertemu dengan pelatih serta guru dan berswafoto untuk mendokumentasikan momen tersebut.
Paskibraka Kecamatan Wawotobi, Teguh Febrian Laksana, siswa SMAN 1 Wawotobi yang bertugas sebagai pengibar bendera merah putih membagikan kisah perjuangannya.
Baca juga: Sosok Pembawa Baki Pagi dan Sore Saat Upacara HUT Ke-78 RI di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara
"Ketika saya membentangkan bendera jujur kaki saya bergetar, karena ini pertama kalinya saya membentangkan bendera di hadapan orang banyak."
"Hanya saja saya tetap memaksa diri saya untuk melaksanakannya karena itu sudah kewajiban sebagai Paskibraka."
"Sama seperti tadi penurunan bendera, sempat kaki saya keram dan merasa sakit di paha, tapi saya tetap menjalankannya karena demi negara, jadi kita harus menjalankannya," ucap Teguh
Ditanya arti merdeka, Teguh menyebut merdeka adalah kesejahteraan yang perlu diperjuangkan dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Sementara, pembawa baki bendera, Dwi Apriza Mauriza Razak juga menambahkan arti kata merdeka menurut dia adalah kebebasan dan hak-hak yang harus diperjuangkan. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)