TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih belum menentukan sikap.
Hingga saat ini, Partai Gerindra belum menerima proposal PKB yang mengusung Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Ketua Umum PKB tersebut disodorkan sebagai bakal cawapres, mendampingi Prabowo Subianto pada Pimilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Partai Gerindra dan PKB sudah membangun koalisi semala 11 bulan.
Namun, dalam rentan waktu tersebut, Partai Gerindra belum menerima pinangan PKB.
Ketika negosiasi Partai Gerindra dan PKB berproses, muncul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menawarkan kursi bakal cawapres kepada Cak Imin.
Ketua Umum PKB tersebut masuk dalam lima nama kandidat bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca juga: PKB Tinggalkan Prabowo dan Gabung Ganjar? Kepastian Muhaimin Cawapres Faktor Utama
Baca juga: Presiden Jokowi Dukung Ganjar Atau Prabowo? Begini Menurut Hasil Survei Capres Terbaru 2 Lembaga
Masuknya nama Cak Imin diumumkan langsung oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Di sisi lain, Prabowo semakin mesra dengan Erick Thohir. Yang terakhir adalah bakal cawapres yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN).
Bukan Erick Thohir, Prabowo juga digadang-gadang akan meminang Gibran Rakabuming Raka.
Munculnya nama Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejalan dengan uji materi batas usia calon presiden dan wakil presiden di Mahkama Konstitusi (MK).
Kemunculan Erick dan Gibran mengecilkan peluang Cak Imin.
Cak Imin mengatakan, soal potensi dirinya maju sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Untuk saat ini, segala ketentuan masih bisa terjadi.
Ia bahkan mengungkit soal majunya Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu.
Menurutnya, Ma'ruf Amin tidak memiliki cita-cita untuk menjadi cawapres saat itu.
Namun, kondisinya memungkinkan hal lain.
"Ya KH Ma'ruf Amin itu sudah tidak ada mimpi jadi wapres, tapi ketika mau diumumkan tiba-tiba jadi wapres, soal keyakinan itu berapa persen saya kira gak ada yang tahu, misteri," kata Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Lebih lanjut kata Cak Imin, untuk saat ini tidak ada pihak yang perlu merasa paling terpilih atau yang bisa unggul.
Sebab, terpilihnya pemimpin nasional itu ditentukan oleh banyak hal, termasuk keterpilihan dari seluruh penduduk Indonesia.
"Karena apa, dari 280 juta penduduk, hanya dua orang yang dipilih, presiden dan wapres, jadi jangan rumongso atau merasa paling terpilih atau jangan rumongso merasa tidak terpilih, itu semua misteri," tutur dia.
Dengan begitu, Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebut, untuk saat ini yang bisa dilakukan hanyalah berupaya untuk bisa mendapatkan peran tersebut.
Sebab kata dia, kursi cawapres yang selama ini ditargetkan oleh Cak Imin bersama PKB, merupakan mandat dari para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan para kader PKB serta pengikut Gus Dur.
"Tugas kita ini adalah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan peran itu, karena apa, karena saya ini kan sebetulnya tugas aja," ujar dia.
"Tugas saya berjuang merebut itu dari PKB dari NU daru kadernya Gus Dur untuk berjuang merebut itu, soal berapa persen, dengan siapa, ya itu nanti, takdir yang bicara," tukas Cak Imin. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disinggung Potensi jadi Cawapres, Cak Imin Ungkit Majunya Ma'ruf Amin: Gak Ada yang Tahu Misteri