"Malah justru bagus toh, ada komunikasi. Jangan-jangan selama ini enggak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," ujar Budiman, dikutip dari Kompas.com.
Budiman merasa tak ada risiko yang harus dipertaruhkan karena berkomunikasi dengan Prabowo.
Ia menekankan bahwa kedatangannya sebagai individu, bukan mewakili partai politik (parpol).
"Kalau yang mewakili partai itu Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri). Yang mewakili partai itu Sekjen, bukan saya," sebut dia.
Namun, ia mengakui bahwa dalam pertemuan itu ia membawa misi untuk menyatukan kelompok nasionalis.
Bagi mantan aktivis reformasi itu, figur yang tepat untuk mempersatukan kelompok tersebut adalah Prabowo, bukan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo.
"(Karena Prabowo) senior, senior ya," imbuh dia. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno)