"Pak Komarudin Watubun selaku ketua DPP Bidang Kehormatan juga akan melakukan klarifikasi," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, pada Sabtu (8/7/2023).
"Karena kami ini kan Partai Demokrasi Indonesia, sehingga semuanya akan dilakukan klarifikasi agar disiplin partai ditegakkan," sambungnya.
Hasto menjelaskan, setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, semua kader harus satu suara.
Jika ada kader yang tidak memberikan dukungan, DPP Bidang Kehormatan PDIP akan melakukan tugasnya untum menegakkan disiplin partai.
"Kedisplinan partai ini sesuatu yang sifatnya mutlak karena PDI Perjuangan adalah partai ideologi berdasadka Pancasila dan keputusan sudah diambil sehingga seluruhnya wajib," kata Hasto.
Hasto pun tidak mau berspekulasi mengenai kabar yang menyebut Effendi telah bergabung ke Partai Gerindra.
"Yang penting kita lakukan klarifikasi terlebih dahulu, nanti Badan Kehormatan sesuai dengan AD/ART partai akan mengusulkan pengambilan keputusan dari DPP partai," ujar Hasto.
Baca juga: Tegas Antonio Dedola Minta Nikita Mirzani Berhenti Mengusiknya, Sikap Ibu Lolly Dianggap Menjijikan
Profil Effendi Simbolon
Berikut profil Effendi Simbolon, dikutip dari Kompas.com.
Nama lengkap Effendi Simbolon adalah Effendi Muara Sakti Simbolon.
Ia lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 1 Desember 1964.
Dilansir dari laman resmi DPR, politisi berusia 57 tahun ini kemudian tumbuh dan besar di DKI Jakarta.
Setelah lulus SMA, Effendi melanjutkan pendidikan di Universitas Jayabaya, mengambil jurusan manajemen perusahaan pada tahun 1982-1988.
Selanjutnya, Effendi meneruskan studinya di bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran pada 2011-2013, serta Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran tahun 2013-2015.
Sebelum duduk di kursi DPR sejak tahun 2004, Effendi sempat menjabat sebagai Asisten Direktur Djajanti Group tahun 1987 hingga 1991.