TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Seorang wanita cantik asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga melakukan penipuan.
Bahkan penipuan ini terjadi kepada puluhan orang, yang mengakibatkan kerugian financial.
Adapun pelakunya yakni wanita cantik inisial CW, kini telah dilaporkan sejumlah orang yang merasa telah kena tipu.
Berikut ini 3 fakta yang telah dirangkum TribunnewSultra.com, terkait dugaan penipuan wanita di Kendari
Baca juga: Wanita di Kendari Sultra Diduga Gelapkan Dana Bisnis Investasi 17 Nasabah, Kerugian Capai Rp600 Juta
1. Modus Investasi Bodong
CW diduga menipu puluhan orang, alih-alih investasi, yang berhasil menyeret 17 orang nasabanya.
Ali-alih mendapat keuntungan, kabarnya CW diduga membuat investasi bodong.
Para nasabah ini diberi iming-iming bakal mendapat keuntungan, jika mau ikut investasi tersebut.
Salah satu korban inisial SP membeberkan, tentang modus investasi bodong tersebut.
SP tertarik mengikuti bisnis investasi ini, usai mendapat pesan WhatsApp Messenger.
Testimoni menunjukkan bisnis investasi tersebut menguntungkan.
"Awalnya saya mengikuti investasi ini melalui sosial media (WA)."
"Antara teman ke teman. Saya tidak mengenal pelaku," terangnya.
Baca juga: Kronologi Dugaan Penipuan Polisi Tipu Polisi di Buton Selatan Versi Korban, Ada Rincian Harga Mutasi
2. Pelaku Bawa Kabur Uang Rp600 Juta
Terduga pelaku inisial CW diduga berhasil menipu puluhan nasabah tersebut, dengan meraup Rp600 juta.
Uang itu berasal investasi yang bevariasi, semisal Rp1 juta. Nantinya akan mendapat keuntungan diatas uang yang diberikan.
"Saya melihat teman saya mendapatkan keuntungan investasi dari slot yang dia buka."
"Salah satu contoh open investasi slotnya open investasi Rp1 juta, back Rp1,7 juta dalam lima hari," ujar korban SP.
Melihat testimoni, SP turut terlibat bisnis investasi bodong ini, lalu mencoba dan mengaku mendapat keuntungan.
"Saya mengikutinya awal-awalnya lancar tiga sampai empat kali uang saya kembali. Saya makin percaya dengan investasi ini," ujarnya
"Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengambil lagi walaupun slot-slot saya yang kemarin belum kembali," jelasnya menambahkan.
Keuntungan itu awalnya memang betul, hanya saja, dikatakan SP hal tersebut tak bertahan lama.
Baca juga: Kekayaan dan Profil Abdul Razak Hijrah ke Partai PPP Sulawesi Tenggara, Intip Koleksi Mobilnya
Seiring berjalannya waktu, bisnis investasi tersebut kian lama semakin macet.
"Saya menagih uang saya yang seharusnya sudah kembali dalam jangka waktu satu pekan.
"Tapi orang tersebut memiliki banyak alasan, dia mengundur-undur waktu untuk mentransferkan ke saya," kata SP.
Korban pun curiga ada sesuatu tak beres dalam bisnis tersebut. Benar saja, SP bertemu nasabah lain dan mengaku mengalami hal yang sama.
"Dia sudah banyak menipu orang karena sudah mengetahui investasinya macet dia masih berani buka open slot," jelasnya.
Imbas hal itu, SP mengira seluruh total kerugian dari semua korban mencapai sekira Rp600 juta.
3. Dilaporkan ke Polisi
Baca juga: Polisi Deteksi Pelaku Penikaman 2 Anggota Polda Sultra, Sebut Ditikam saat Bantu Teman yang Cekcok
Akibat dugaan penipuan ini, CW pun telah dilaporkan ke Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).
Nominal kerugian yang dilaporkan ke Polda Sultra ada kisaran Rp100 juta dari total 17 korban yang ada.
Sementara kerugian dari SP sendiri terhitung sebanyak Rp9,4 juta.
Para korban lain telah berupaya meminta kejelasan dari terduga pelaku yakni CW.
Tetapi pihak keluarga CW tak memberikan respons balik, terkait dugaan penipuan investasi bodong ini.
Para korban lantas mengadukan penggelapan tersebut kepada keluarga CW.
Tetapi sayangnya tak ada kepastian yang diterima oleh para korban.
Sementara itu terduga pelaku penipuan CW, hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.
CW yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com melalui WhatsApp Messenger pada Minggu malam belum memberikan respon.(*)