TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Gegara kecewa sering dibilangi rakus dan pengangguran alias tak punya pekerjaan, membuat seorang pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara tega bakar rumah dan ayahnya hingga tewas.
Terungkap motif seorang pemuda di Kendari tega bakar rumah saat ayahnya sedang tertidur pulas karena sakit hati.
IR (27) pemuda dari Lorong Lasolo Kelurahan Sanua Kota Kendari tega membakar rumah orangtuanya pada Senin (17/4/2023) sekira pukul 23.40 wita.
Pelaku membakar rumah karena diselimuti perasaan kecewa dan sakit hati.
Tindakan IR membakar rumah juga membuat ayahnya Muhammad Alwi (60) yang saat tertidur pulas di kamar tewas karena tak sempat menyelamatkan diri.
Baca juga: Anak Bakar Rumah hingga Ayah Tewas di Kendari Ternyata Kerap Bikin Onar, Fakta Baru Diungkap Polisi
Ayah pelaku saat itu beristirahat karena kecapean baru pulang dari berdagang di Ereke Buton Utara (Butur) pada Senin Sore.
Bhabinkamtibmas Polsek Kemaraya, Aipda Denny Salvani mengatakan, dari keterangan keluarga pelaku sempat tidak mengakui perbuatannya saat dijemput di kelurahan Tipulu.
"Tapi pada saat dipanggil polisi baru dibawa ke Polsek Kemaraya baru pelaku ini mengakui dia sengaja membakar rumah," kata Denny melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).
Denny mengatakan pelaku sakit hati hingga tega membakar rumah karena sering dimarahi oleh korban yang juga ayah kandungnya itu.
Korban sering dimarahi karena tidak punya kerja dan sering marah jika tidak diberi uang.
"Jadi anak ini (IR) mengakunya sakit hati almarhum ayahnya karena jarang mi dikasi uang baru sering dikata-katai rakus sama pemalas," ujar Denny.
Dari ucapan itu, pelaku dendam dengan ayahnya hingga tega membakar rumah saat korban tertidur.
"Pelaku ini dianggap selalu disepelekan, baru dibilang pemalas," ucap Denny.
Denny menuturkan, keluarga dan kerabat menaruh curiga kepada IR sebgai pelaku pembakaran karena tidak ada saat kebakaran terjadi.
Padahal, sesaat sebelum kejadian itu, pelaku berada di dalam rumah bersama ayahnya.
Selain itu, lanjut Denny, ketika rumah terbakar, ada kerabat mereka yang melihat IR jalan kaki melintas di depan SMA 9 Kendari menuju arah tipulu.
"Nah dari orang mulai curiga sama itu anak terus dicari dan didapat waktu ditanya tidak mengaku baru diintrogasi polisi baru dia mengaku yang membakar rumah," jelas Denny.
Baca juga: Anak Bakar Rumah hingga Ayah Tewas di Kendari Ternyata Kerap Bikin Onar, Fakta Baru Diungkap Polisi
Sebelumnya, IR (27) di Kelurahan Sanua Kendari ditangkap polisi karena menjadi pelaku pembakaran rumah orangtuanya.
Penangkapan IR karena penyelidikan polisi yang menurigai penyebab kebakaran karena adanya unsur kesengajaan.
Polisi menduga rumah orangtua IR yang terbakar pada pukul 23.40 wita di lorong Lasolo Kelurahan Sanua Kendari Barat sengaja dibakar oleh pelaku sendiri.
Dari hasil penyidikan polisi IR (27) sengaja membakar rumah hingga ayahnya menjadi korban karena sakit hati.
"Korban sakit hati karena merasa tidak di anggap anak oleh kedua orang tuanya," kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturahman.
Pemicu kebakaran saat IR yang saat itu melihat ayah tertidur pulas di kamar karena kecapean pulang berdagang.
Di rumah tersebut IR memang tinggal bersama ibu dan ayahnya Muhammad Alwi (50).
Kemudian pelaku menyiram kasur kamar tidurnya dengan minyak tanah dan kemudian membakar pakai korek gas yang diambil di saku celana ayahnya.
"Setelah api membakar kasur, tersangka langsung melarikan diri dengan meninggalkan ayahnya yang sedang tertidur pulas," ujar Kapolres.
Akibatnya, api yang bersumber dari kamar tidur pelaku membesar hingga membakar seluruh bagian rumah.
Sementara ayah pelaku diduga tak sempat menyelamatkan diri hingga menjadi korban dalam insiden itu.
Iksan, adik pelaku mengatakan, sebelum kejadian, pelaku sempat membangunkan ibunya untuk mengambil gas elpiji.
Kemudian saat sang ibu sudah keluar rumah untuk mengambil gas rumah mereka terbakar.
Iksan mengatakan, saat kejadian ia memang tak melihat kakanya di dalam rumah.
Kata dia, selama ini tidak ada maslah di dalam keluarga baik dengan pelaku, saudara hingga orang tua mereka.
"Jadi tidak ada masalah ji dalam rumah," kata Iksan. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)