Marquez melakukan kesalahan berupa manuver ceroboh pada seri pembuka di MotoGP Portugal hingga menyebabkan dua pembalap, Jorge Martin (Prima Pramac) dan Miguel Oliveira (CryptoData RNF) mengalami cedera.
Bahkan Oliveira yang notabene pembalap tuan rumah dan sedang berjuang mempertahankan posisi kedua, harus gagal finis.
Saat itu, awalnya hukuman Marquez direncanakan untuk diterapkan pada seri MotoGP Argentina.
Namun, wacana hukuman itu terancam hangus ketika Repsol Honda mengumumkan bahwa juara dunia delapan kali itu absen. Marquez sendiri juga memang mengalami cedera usai insiden tersebut.
Banyak yang menyangka Marquez lolos dari hukuman.
Tetapi sesaat kemudian, Steward MotoGP menegaskan bahwa hukuman Marquez tetap berlaku saat ia comeback balapan, dalam hal ini maksudnya di seri Americas.
Sontak Honda merasa itu tidak adil.
Tim pabrikan Jepang pun mengajukan banding.
Namun di satu sisi, Ducati pun juga merasa tidak rela jika Marquez lolos dari hukuman.
Baca juga: Prediksi Skor Real Madrid Vs Chelsea Liga Champions Pekan Ini: H2H, Line-up, Statistik, Berita Tim
Adalah CEO Ducati, Claudio Domenicalli yang dengan lantang menentang sikap Honda yang ngotot mengajukan banding.
Jika sampai banding Honda disetujui atau diterima oleh pengadilan FIM (Federasi Balap Motor Internasional), Domenicalli menyebut bahwa hal itu akan benar-benar menjadi sesuatu yang tidak adil.
Bahkan pria asal Italia itu tak segan menyebut Marquez sebagai bencana di MotoGP.
Apalagi, salah satu korban manuver sembrono Marquez adalah Martin, yang notabene jadi anak buah Domencalli di skuad Si Merah Borgo Panigale.
"Bagi saya, itu tidak adil," tegas Domenicalli dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.
"Karena ketika seorang pembalap membuat celaka pembalap lain, dia harus menerima penalti. Marc Marquez adalah bencana!" lanjutnya.