Berita Kendari

Diduga Lakukan Penipuan Modus COD ke Ojol di Kendari, Wanita Berhasil Melarikan Diri Saat Digerebek

Penulis: Sugi Hartono
Editor: Desi Triana Aswan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang terduga pelaku penipuan ojek online berhasil melarikan diri usai digrebek di salah satu rumah kos yang berada di Kecamatan Kambun Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (7/4/2023)

TRIBUNNEWSSULTRA,KENDARI- Seorang wanita terduga pelaku penipuan ojek online atau ojol berhasil melarikan diri usai digerebek di salah satu rumah kos yang berada di Kecamatan Kambu Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)  Jumat (7/4/2023). 

Penipuan tersebut terjadi pada sejumlah ojol di Kota Kendari. Dimana pelaku diduga melakukan modus COD dengan barang yang dikirimkan berisi sampah. 

Terduga pelaku penipuan diketahui berhasil melarikan diri sebelum para ojol mendatangi rumah kos tersebut.

Salah satu ojol mengatakan wanita tersebut berhasil lari sebelum mereka datang untuk mendatangi terduga pelaku. 

"Belum didapat, lari tadi sebelum kita kesana," ujarnya kepada Tribunnewssultra.com, Sabtu (8/4/2023).

Baca juga: Cegah Kasus Penipuan, OJK Sulawesi Tenggara Beberkan Cara Bedakan Pinjaman Online Legal dan Ilegal

Saat ini kata ojol tersebut pihaknya akan terlebih dahulu mengumpulkan sejumlah nama yang telah ditipu oleh penjual gadungan tersebut dan akan melaporkannya ke Polda Sultra.

"Tadi pagi sempat ada yang melapor, tapi karna korbanya agak banyak, jadi kita kumpulkan nama namanya baru dilapor satu kali ke polda sultra," tuturnya

Untuk diketahui, puluhan ojol mendatangi salah satu rumah kos yang berada di Kelurahan Kambu.

Kedatangan mereka itu untuk menangkap salah seorang terduga pelaku penipuan dengan modus COD.

“Kasus penipuan terhadap puluhan ojol dengan modus COD ternyata isinya sampah,” tulis pemilik akun Instagram @k_ae*** yang mengirimkan video detik-detik suasana penggerebekan itu.

Baca juga: Viral Ajudan Pribadi Ditangkap di Makassar Terkait Kasus Dugaan Penipuan, Rugikan Seseorang 1,3 M

“Tempat yang kami grebek yang diduga tempat persembunyian pelaku,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan modus pelaku melakukan penipuan COD dengan memasang titik pengantaran yang jauh dan tarif pengantaran berkisar Rp20ribu-Rp 35 ribu.

Sedangkan, biaya barang COD berkisar Rp200 ribu-Rp300 ribuan yang ternyata hanya berisi kain lap dan sampah.

“Setelah diantarkan ke alamat tujuan ternyata alamat palsu.. Dan juga nomor penerima dan pengirim tidak aktif,” ujarnya. (*)

(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)