Dalam sesi wawancara bersama Dian Sastro di tahun 2020, Dita mengaku pekerjaan barunya saat itu diragukan oleh orangtuanya.
Menurut Dita, orangtuanya sempat merasa kurang tepat menjadikan penampil sebagai pekerjaan.
"Keluarga juga mungkin kayak, 'performing for your kerjaan gitu'. Kayak, 'jadi performer? kerjaan?'," ungkap Dita, dikutip dari Kompas.com.
Sadar bahwa menari sudah menjadi bagian dari jiwanya, Dita Karang memberanikan diri untuk menyampaikan keputusan tersebut kepada orangtuanya.
"Mereka juga tahu betapa enjoy-nya aku kalau aku perform. Jadi aku kayak, 'oke aku harus ngomong nih, this is my life gitu kan. Jadi, oke aku harus ngomong this is what I want. Aku mau take responsibility untuk jadi performer'," kata Dita Karang.
Oleh karenanya, Dita Karang mulai mencari beasiswa dan mendapatkannya walaupun bukan beasiswa penuh di AMDA.
Hal tersebut dilakukan Dita sebagai upaya meyakinkan orangtuanya akan pilihannya menjadi penampil.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni) (TribunnesSultra.com/Desi Triana)