Pindah Sekolah
Dalam perkembangan terbaru, orangtua siswi SMA Palu tersebut dikabarkan memindahkan anaknya dari sekolah itu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah atau Dikbud Sulteng, Yudiawati Vidiana.
Terkait kasus foto syur yang menyeret salah satu siswi di daerah tersebut, Yudiawati pun menyayangkannya.
Menurutnya, siswi tersebut adalah korban hubungan online dengan seorang pria yang dikenalnya di medsos.
Pria yang menjadi kekasihnya itu dikabarkan berada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Saya sudah bicara dengan kepala sekolahnya. Siswi ini korban hubungan online dengan pria di Sumatera Utara,” katanya.
“Mereka hanya kenalan di media sosial,” jelas Yudiawati melalui pesan WhatsApp Messenger.
Baca juga: Video Viral Siswa-siswi SMP di Baubau Ciuman Dalam Kelas, Aksi Dilakukan Ketika Kelas Ramai
Jebolan Magister Universitas Hasanuddin atau Unhas Makassar ini mengatakan pihak kepolisian melacak penyebar foto syur tersebut.
“Polisi sementara lacak penyebar gambar itu,” ujar kadis perempuan kelahiran Banjarmasin, 12 Juli 1967 tersebut.
Terkait video viral 24 detik yang merekam saat siswi SMA Palu inisial R tersebut disoraki satu sekolahan dia pun menyayangkannya.
“Kejadian ini mestinya guru bisa dicegah. Semoga ini tidak menimpa pelajar kita di masa mendatang,” kata Yudiawati.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng, Zubair, juga menyayangkan beredarnya foto syur siswi SMA Palu tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut bisa saja terjadi gegara kurangnya pengawasan orangtua utamanya dalam pemanfaatan gadget.
Ia mengatakan dengan perkembangan zaman saat ini banyak pelajar yang kurang pengawasan dari orangtuanya.
“Anak-anak saat ini kalau tidak diawasi bisa bahaya, orangtua harus lebih aktif lagi mengawasi anaknya,” jelasnya di Kantor DP3A Sulteng, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dia menjelaskan kewajiban orangtua yaitu sebagai pendidikan awal bagi anaknya di rumah.
“Karena anak-anak sekarang melawan, makanya kewajiban kita sebagi orangtua harus selalu tegur, orangtua tidak bisa berhenti awasi anaknya sampai dia tumbuh dewasa,” ujar Zubair.
Zubair juga mengingatkan akan perlunya pemahaman keagamaan dari orangtua kepada anak-anaknya.
“Perlunya ajarkan anak-anak tentang agama, ajarkan sejak dini perlakuan yang baik dan tidak baik, hadirkan Allah dihidupnya,” katanya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)