Berita Kendari

Sejarah Jembatan Teluk Kendari Panjang 1,34 KM, Proses Pembangunan, Anggaran, Diresmikan Joko Widodo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Jembatan Teluk Kendari dari arah Pelabuhan Kapal Malam

Dilansir dari situs Kementrian Keuangan RI, tujuan awal dibangunnya Jembatan Teluk Kendari untuk memudahkan akses perekonomian masyarakat.

Baca juga: Warga Antusias Ikuti Pengibaran Bendera Sepanjang 770 Meter di Jembatan Teluk Kendari Sultra

Pasalnya, Teluk Kendari yang memisahkan sejumlah wilayah kabupaten dan kota, menjadi endala dalam kegiatan perekonomian terutama pengangkutan karena memerlukan moda transportasi tambahan untuk penyeberangan atau melalui jalur darat yang akan menambah waktu tempuh.

Padahal sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor andalan yang berkontribusi sebesar 22,53 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Kendari (Kementerian Perhubungan, 2019).

Pembangunan jembatan bertujuan untuk mendukung konektivitas pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port (Bangkutoko), dan kawasan permukiman baru.

Ketika jembatan ini dibuka, akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama dan Bungkutoko yang selama ini dipisahkan oleh Teluk.

Pemandangan Jembatan Teluk Kendari dari arah Pelabuhan Kapal Malam (TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Jarak semakin dekat dengan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 3-5 menit.

Selama ini, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 Km dengan waktu tempuh 30-35 menit.

Kehadiran jembatan ini diperlukan agar konektivitas antar wilayah semakin lancar untuk mendukung mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

Pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan kawasan pelabuhan di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari dengan dibangunnya Pelabuhan Bangkutoko (Kendari New Port) seluas 66 hektar.

Kawasan pelabuhan ini merupakan pindahan dari pelabuhan lama di kawasan Kota Lama.

Baca juga: Jembatan Teluk Kendari Jadi Spot Foto Warga H+4 Lebaran 1443 Hijriah, Mayoritas Pengunjung Luar Kota

Pelabuhan Bungkutoko diproyeksikan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sulawesi Tenggara dengan adanya rencana pembangunan kawasan industri penunjang seluas 26 hektar.

Di area pelabuhan juga akan dibangun terminal antar-moda (20 hektar), terminal multipurpose (32 hektar), terminal penumpang (23 hektar), dan tracking mangrove (24 hektar).

Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, Jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Kendari.

Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 kilometer yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.

2. Proses Pembangunan dan Anggaran

Penampakan Jembatan Teluk Kendari dari udara (Kementerian PUPR)

Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh konsorsium kontraktor BUMN PT PP (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero).

Halaman
1234