"Ini pas Rozy depresi pas videonya viral, tangannya itu," ujar kerabat Rozy menunjukkan luka tangan saudaranya.

Selain itu, Rozy juga membantah diberitakan soal rencana menikahi mantan mertuanya sebagai penebus dosa kepada Norma Risma.

Rozy mengaku banyak sekali akun bodong yang mengatasnamakan dirinya sejak viral kasus perselingkuhan itu.

"Banyak juga akun fake yang mengatasnamakan abang aku ini, ini tuh semua gak bener, semua pernyataan-pernyataan itu palsu," ungkap sang adik dan Rozy.

Kini, Rozy mengambil langkah tegas melaporkan mantan istrinya itu ke ranah hukum.

Ia mengaku tak terima dengan tudingan yang dilayangkan Norma Risma yang merugikan dirinya.

Rozy mengaku telah mengantongi beberapa bukti isi tangkapan layar percakapan dirinya dengan Norma Risma.

Dalam isi chat tersebut, diduga Norma Risma mengancam menyebar pesan Whatsapp perselingkuhan ibunya dan RZ untuk meminta uang ganti rugi sebesar Rp 500 juta.

Atas viralnya kasus ini, pihak Rozy akan melakukan somasi kepda Norma Risma.

"Saya mau gak mau harus menindaklanjuti gitu loh ke pihak berwajib, dan udah diterima juga sama Polda Banten," ujar Rozy.

Rozy mengaku baru kali ini ia merasakan begitu sakit dalam hidupnya seusai viral di media sosial.

"Pokonya dalam hidup saya baru kali ini saya merasakan rasa sakitnya gitu, kecewa banget, terutama ibu saya udah tua, ngeliat berita ini gak bener, saya sakit hati," pungkas Rozy.

Sebelumnya, Norma Risma mengungkapkan dugaan perselingkuhan yang dilakukan suaminya Rozy dengan sang ibunda di media sosial.

Curhatan Norma itu pun langsung viral. Norma Risma bahkan sempat diundang sebagai bintang tamu di YouTube Denny Sumargo dan menceritakan kronologi perselingkuhan sang suami dan ibunya.

Norma mengaku perselingkuhan antara Rozy dengan ibu kandungnya itu sudah lama terendus para warga sekitar.

Hingga puncaknya, warga memergoki Rozy dan ibunda Risma tanpa busana berhubngan badan di dalam kontrakan.

Keduanya pun digrebek warga hingga diseret ke rumah ketua RT setempat.

Polisikan Norma Risma

Merasa diperas dan dituduh oleh Norma Risma, Rozy memutuskan mengambil langkah hukum dengan lapor ke Polda Banten didampingi kuasa hukumnya.

Dia berkeyakinan hukum bisa menentukan siapa yang bersalah. Terlebih Rozy merasa nama baiknya telah dicemarkan melalui berbagai platform media sosial (medsos). Sehingga putusan hukumlah yang bisa membersihkan namanya.

Polda Banten sementara itu menyatakan belum bisa menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran UU ITE yang diadukan oleh Rozy.

Kabid Humas Polda Banten Komisaris Besar Shinto Silitonga menyatakan laporan Rozy belum bisa ditindaklanjuti lantaran bukti pengaduan yang dibawa dinilai belum cukup.

"Dari hasil gelar sesuai SOP dalam pelayanan laporan polisi di SPKT Polda Banten, disimpulkan bahwa pelaporan belum memenuhi bukti-bukti yang mendukung dugaan tindak pidana ITE tersebut," ujar Shinto kepada wartawan.

Oleh karena itu, polisi belum menerbitkan laporan polisi terhadap aduan yang disampaikan Rozy.

Sementara itu, Polda Banten bakal tetap mengusut kasus yang ramai diperbincangkan di media sosial tersebut secara profesional dan transparan.

Shinto juga mengatakan polisi mengedepankan upaya edukasi dan peringatan terhadap konten-konten yang dianggap mencemarkan nama baik seseorang sesuai SE Kapolri Nomor 2 tanggal 19 Februari 2021.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)