BKKBN Sultra

Sukses Turunkan Angka Stunting Jadi 2,19 Persen, BKKBN Apresiasi Kader KB hingga Bidan di Muara Enim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sukses turunkan angka stunting jadi 2,19 persen, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp OG (K) mengapresiasi semangat para Kader KB, anggota PKK, dan bidan di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Sementara itu Pj Bupati Muara Enim Kurniawan menjelaskan upaya percepatan penurunan stunting melibatkan semua pemangku kepentingan, baik dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat berdasarkan prinsip sinergis dan kolabolatif.

“Diantaranya melaksanakan 39 program dan 11 kegiatan dengan total anggaran Rp98,4 miliar yang berasal dari APBN, APBD, CSR, APBD desa dan sumber lainnya terkait percepatan penurunan stunting,” kata Kurniawan.

Kurniawan menjelaskan, tujuan sinkoronasi agar dapat bekerja dengan baik, meningkatkan kapasitas dalam percepatan penurunan stunting hingga mewujudkan Muara Enim bebas dari stunting tahun 2024 mendatang.

Baca juga: BKKBN Rekonsiliasi Data Keluarga Berisiko Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022

“Alhmdulillah hari ini kita dihadiri Kepala BKKBN RI dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan serta para peserta sekitar 467 orang kader KB, kader PPK sebanyak 467 orang dan 467 orang bidan desa,” tuturnya. 

Ia mengungkapkan semangat itu merupakan dukungan kepada BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Sumatera Selatan.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah TPK yang ada di Provinsi Sumatera Selatan saat ini berjumlah 6.130 tim.

Dalam satu tim sendiri terdiri dari tiga orang diantaranya, satu orang Kader KB, satu orang kader PKK dan satu orang bidan.

Jika ditotal, ada 18.390 orang yang terlibat dalam penurunan stunting.

Baca juga: BKKBN Sultra Gelar Senam dan Flash Mob Mendukung KTT G20, Dorong Pemulihan Ekonomi

Sementara itu, prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yakni 24,8 persen atau masih di atas rata-rata nasional 24,4 persen.

Sementara itu, keluarga berisiko stunting di Provinsi Sumatera Selatan pada Semester I tahun 2022 ini berjumlah 778.345 dengan jumlah bayi dua tahun (Baduta) sebanyak 150.703, bayi lima tahun (Balita) sebanyak 378.577, calon pasangan usia subur (PUS) atau calon pengantin (3 bulan sebelum menikah) sebanyak 7.965 dan PUS sebanyak 1.320.181 serta ibu hamil 43.298.

(TribunnewsSultra.com)