3. Kroasia bisa bertahan atau kelelahan?
Sama seperti empat tahun lalu di Rusia, ketika Kroasia memenangi semua pertandingan babak gugur setelah perpanjangan waktu--dua kali melalui adu penalti--sebelum final, tim asuhan Zlatko Dalic masih menunjukkan kemampuan bermain lebih dari 90 menit.
Kroasia kebobolan gol lebih dulu melawan Jepang dan Brasil, lalu bangkit untuk memaksa pertandingan menuju adu penalti dan menang.
Akankah kekuatan mental itu terbukti menentukan lagi atau apakah pertandingan yang panjang memakan korban secara fisik?
Setidaknya, Kroasia terbantu karena Argentina juga harus melalui adu penalti untuk menyingkirkan Belanda di perempat final dalam laga yang menguras emosi.
4. Peluang penyerang
Dengan turunnya Messi ke peran yang lebih dalam, Argentina sekarang tidak memiliki penyerang kelas atas, dan itu juga berlaku untuk Kroasia.
Di perempat final Dalic memasang Andrej Kramaric sebagai starter kemudian digantikan Bruno Petkovic yang mencetak gol krusial penyama kedudukan.
Sementara itu, Lionel Scaloni memulai pertandingan lawan Belanda dengan Julian Alvarez sebagai striker utama sebelum Lautaro Martinez menggantikannya dan membuat sejumlah peluang.
Menarik dinanti apakah salah satu pemain pengganti itu akan diturunkan sebagai starter di semifinal Piala Dunia 2022, atau apakah mereka bakal kembali diminta mengubah jalannya laga dari bangku cadangan.
Predksi Skor
Meskipun berhasil mengalahkan Brasil di babak perempat final, Timnas Kroasia masih belum difavoritkan.
Sebaliknya, Timnas Argentina digadang-gadang memenangkan duel semifinal Piala Dunia 2022.
Bagaimanapun Argentina merupakan kandidat juara dunia tahun ini.
Namun, bukan berarti Lionel Messi akan menang dengan mudah atas Kroasia.