Rekam jejak Quiroz di sepakbola telah berlangsung sejak lama. Bahkan Queiroz pernah terlibat dalam proyek di tim-tim besar sekelas Manchester United dan Real Madrid.
Dikutip dari sportmob, di Iran, Carlos mengawali kontraknya selama sempat setengah tahun sejak April 2011.
Ia mengantar Iran untuk tampil di Piala Dunia 2014 Brazil. Namun saat itu timnya gagal lolos ke babak pertama setelah hanya meraih satu poin.
Pada Maret 2015, ia sempat mengundurkan diri dati kursi kepelatihan karena perbedaan pendapat dengan Federasi Sepak Bola Iran. Namun ia kembali menjabat pada April berikutnya.
Di tahun itu, dirinya mengantarkan Iran tampil di Piala Asia 2015 sebagai tim dengan posisi terbaik dalam daftar undian.
Namun langkahnya hanya sampai perempat final turnamen, di mana mereka mengalami kekalahan adu penalti saat melawan Irak.
Kisah Carlos bersama Iran berlanjut, pelatih kelahitaran Mozambik ini membimbing Iran lolos ke Piala Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut.
Iran tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 di Rusia, tetapi mencapai beberapa hasil yang layak: kemenangan tipis (1-0) atas Maroko, kekalahan tipis melawan Spanyol (1-0) dan hasil imbang 1-1 dengan Portugal.
Setelah piala dunia rampung, Queiroz memperbarui kontraknya pada 23 September 2018 hingga Piala Asia 2019.
Di Piala Asia, timnya melaju ke babak 16 besar, di mana mereka mengalahkan Oman 3-0 untuk melaju ke perempat final.
Setelah kalah, ia mengumumkan niatnya untuk tak memperpanjang kontrak.
Ia kemudian melatih Timnas Kolombia pada 7 Februasi 2019 dan menandatangani kontrak hingga 2022.
Namun ia gagal mengantar Kolombia ke Qatar setelah kekalahan telah 6-1 melawan Ekuador di babak kualifikasi terakhir.
Akhirnya ia pun dipecat dari pelatih kepala Los Cafeteros pada 2 Desember 2020 lalu.
Kini, Quieroz bergabung dengan Iran, dan menjadikannya menemani Iran di tiga Piala Dunia secara beruntun.
Asisten Alex Ferguson dan Pelatih Real Madrid
Jauh sebelum menjadi arsitek Iran dan Kolombia, Carlos Queiroz pernah jadi Asisten Alex Ferguson dan Pelatih Real Madrid.
Carlos Queiroz menjadi asisten pelatih Alex Ferguson Manchester United pada Juni 2002.
Setelah MU memenangkan Liga Premier, Carloz Queiroz bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2003 menandatangani kontrak dua tahun sebagai pelatih.
Saat itu, ia menghadapi tim yang penuh dengan bintang top seperti Zinédine Zidane, Ronaldo dan Luís Figo dan rekrutan baru David Beckham.
Namun kebersamaannya dengan Real Madrid tak berjalan mulus, Los Galacticos hanya meraih finish di urutan ke empat yang berujung pemecatan dirinya.
Akhirnya, ia pun kembali ke Old Trafford menjadi asisten Ferguson pada Juli 2004.
Sebelumnya, ia terlebih dulu dikenal luas sebagai sosok yang membangun generasi emas sepak bola Portugal.
Dia menjadi terkenal pada tahun 1989 dan 1991 ketika dia menjadi Juara Dunia U-20 Portugal, membimbing generasi "emas" pemain Portugis yang menjanjikan, termasuk Luís Figo dan Rui Costa, antara lain.
Dia ditunjuk sebagai manajer dari Timnas Portugal pada tahun 1990 tetapi gagal lolos ke Piala Dunia 1994.
Selain itu, dia melatih tim di Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Emirat Arab, yang membuatnya sebagai satu diantara beberapa pelatih yang pernah bekerja di empat benua berbeda. (*)
(TribunnewsSultra.com - Tribunnews.com/Arif Tio Buqi Abdulah)