TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pedagang Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendukung rencana pemerintah kota (pemkot) mengambil alih pengelolaan pasar.
Salah satu pedagang, Haidar Abdullah Zubaidi, mengatakan, menyetujui rencana pengambilalihan pengelolaan oleh pemkot.
Hal itu agar kondisi pasar di belakang Mal Mandonga, Jl Lasandara, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra, itu bisa lebih nyaman serta layak untuk digunakan.
Menurut Haidar, selama pengelolaan oleh pihak swasta belum pernah ada pembenahan serta renovasi atau perbaikan yang dilakukan.
Baca juga: Tolak Harga BBM Naik, Mahasiswa IAIN Kendari Blokade Batas Kota Kendari Lalu Datangi SPBU Baruga
Padahal, para pedagang telah memenuhi kewajibannya dengan membayar sewa kios hingga listrik.
Bahkan, tarif sewa kios yang mereka tempati juga ikut dinaikkan harganya.
Ia menyebut sewa kios awalnya Rp4 juta per tahun sekarang sudah mencapai Rp8 juta per tahun.
Sementara, kenaikan tarif itu tidak berbanding lurus dengan kondisi dan fasilitas pasar yang kini tidak layak dan tidak pernah dibenahi.
Selain itu, lahan parkiran juga ikut diperjualbelikan oleh pihak pengelola.
“Sangat setuju, supaya bisa bagus karena selama pengelola PT Kurnia ini tidak ada bagusnya, semuanya ambruk, tidak pernah ada perbaikan. Hampir setiap tahun demo karena kenaikan sewa kios dan listrik,” katanya.
“Sudah 40 tahunan saya di sini (Pasar Basah Mandonga). Tidak pernah ada pembenahan,” jelasnya menambahkan.
Pedagang lainnya, Bargon, juga menyetujui jika pengelolaan Pasar Basah Mandonga diambil alih oleh Pemkot Kendari.
Baca juga: Pedagang yang Menimbun Telur Bakal Ditindak Tegas di Kendari, Diminta Tak Memperburuk Kenaikan Harga
Menurutnya, akan lebih mudah pihaknya melakukan komunikasi atau menyampaikan aspirasi ketika pemkot yang mengelola pasar tersebut.
“Sangat mendukung karena kalau pemkot mudah untuk komunikasi jika ada apa-apa di lapangan. Kalau pengelola yang selama ini hanya tahu uangnya saja,” ujar pedagang beras tersebut.
Ia menyebut masih banyak yang harus dibenahi agar Pasar Basah Mandonga lebih layak ditempati berjualan.
Mengingat kondisinya saat ini sudah sangat kumuh dan tidak terawat.
Dia meminta agar dilakukan pembenahan fisik bangunan, tata letak pedagang, tempat parkir di luar gedung, cara pembayaran, pengadaan barang, hingga terkait regulasi lainnya.
Apalagi, Bargon mengaku jika harga sewa selama pengelolaan PT Kurnia sangat memberatkan karena sudah tidak sesuai penghasilan para pedagang termasuk tidak sesuai dengan fasilitas yang ada.
“Yang perlu dibenahi banyak, jika dipersentasikan hampir 80 persen. Saya rasa pemkot juga transparan, pasti ada pemberdayaan,” jelasnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)