Ketujuh yaitu pelatihan pemanfaatan FABA menjadi produk batako dan paving block untuk tiga desa sekitar PLTU Nii Tanasa.
Kedelapan yaitu bantuan alat pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kusuma Bangsa, membantu pengelola sekolah untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak didiknya.
Sementara itu, program kesembilan yaitu bantuan pembangunan rumah edukasi konservasi kima Toli-Toli-Labengki (Toli-Toli-Labengki Giant Clam Conservation) dengan pemanfaatan FABA.
Bantuan tersebut tentunya untuk pembangunan rumah edukasi konservasi ekosistem laut kerang kima dengan pemanfaatan FABA PLTU Nii Tanasa.
"Kesepuluh yakni penanaman pohon di DAS PLTM Winning bertujuan untuk penghijauan di wilayah tersebut," ujar Muhammad Rusli Sain.
Baca juga: PLN UPDK Kendari Tambah Mesin Containerized 1 MW Dukung Event GTRA Summit 2022 di Wakatobi
Secara umum pengertian Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) adalah partikel halus (berupa abu) sisa hasil pembakaran batu bara, abu yang naik dan terbang disebut fly ash sedangkan yang tidak naik disebut bottom ash.
Sumber utama FABA berasal dari proses pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan proses pembakaran batu bara pada boiler dan atau tungku pada industri.
FABA adalah limbah karena merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi pada industri. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)