TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota Kendari melakukan Koordinasi Penguatan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Hotel Claro Kendari, Rabu (20/7/2022).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari ini untuk penguatan program Indonesia Sehat yang sudah dicanangkan pemerintah pusat.
Selain itu, demi meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tentunya melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Ia berharap pertemuan ini harus bisa menghasilkan langkah-langkah efektif di tengah masyarakat yang bisa dirasakan manfaatnya.
Baca juga: Progres Imunisasi Anak Nasional di Konawe Masih Jauh dari Target, Dinkes Beberkan Kendalanya
"Untuk menyukseskan program ini diperlukan kerja sama serius dari semua pihak terkait," ujar Sulkarnain Kadir.
Wali Kota Kendari ini menyadari isu kesehatan memang harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat.
Ia mengaku ada 12 indikator program yang dirumuskan pemerintah pusat yang sangat membantu pemerintah daerah menerjemahkan maksud dari keluarga sehat itu sendiri.
Untuk itu, Sulkarnain Kadir mengimbau menyamakan pemahaman terkait penanganan kesehatan, agar dapat berjalan efektif dan berani melakukan terobosan-terobosan serta inovasi baru.
"Kami di Kota Kendari mencoba menerjemahkan 12 indikator yang sudah ditetapkan. Ini juga melibatkan seluruh unsur termaksud lurah, camat, kepala puskesmas dan seluruh dinas terkait,” terangnya.
Baca juga: Waspada DBD dan Diare selama Musim Hujan, Dinas Kesehatan Kendari Catat 135 Kasus Demam Berdarah
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum menjelaskan agenda ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Kendari untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
Kata dia, 50 persen keluarga di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah masuk dalam kategori sehat.
Kemudian 48,5 persen masuk kategori pra sehat, dan 1,5 persen memang masih dalam kategori tidak sehat atau belum sehat.
"Untuk kategori sehat indeks penilaiannya di atas angka 0,8, pra sehat antara 0,5 – 0,8 dan indikator belum sehat itu di bawah 0,5,” jelasnya.
drg Rahminingrum menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi dengan semua unsur pemangku kebijakan dan pelaksana teknis di lapangan serta masyarakat aktif guna menyukseskan program ini.
Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan Kendari Diimbau Bayar Iuran Tepat Waktu, Diingatkan Lewat Telepon hingga SMS
"Keluarga dinyatakan sehat kalau memenuhi 12 indikator yang memang dipersyaratkan dalam program PIS-PK ini,” bebernya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)