Dituduh Moskow Jadi Dalang dalam Ledakan di Rusia hingga Tewaskan 3 Orang, Ukraina Masih Bungkam

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkunjung ke kota selatan Mykolaiv, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut pada 18 Juni 2022. Kabar terbarunya Kyiv belum merespons terkait tuduhan Moskow terkiat ledakan yang terjadi di perbatasan Rusia-Ukraina pada Minggu (3/7/2022) atau hari ke-130 perang hingga tewaskan 3 orang di Kota Belgorod, Rusia dekat Ukraina.

Reuters mengutip kantor berita Belta yang dikelola pemerintah, melaporkan tanpa memberikan bukti bahwa Lukashenko menyatakan angkatan bersenjata Ukraina mencoba menyerang fasilitas di Belarus pada tiga hari lalu tetapi rudal itu dicegat.

Lukashenko mengklaim Ukraina berusaha memprovokasi Belarus tetapi negaranya tidak berencana untuk campur tangan dalam konflik.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Rusia, Ini Topik yang Bakal Dibahas Bersama Vladimir Putin selain Perang di Ukraina

- Petugas penyelamat telah menemukan sebanyak 29 fragmen tubuh di tengah puing-puing serangan rudal Rusia yang mematikan di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, Ukraina, kata Layanan Darurat Negara Ukraina.

Sedikitnya 19 orang tewas pada Senin (27/6/2022) setelah 2 rudal jelajah X-22 Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di Kremenchuk, kata para pejabat.

- Pemerintah Inggris telah mengutuk eksploitasi tawanan perang karena 2 pria Inggris lagi yang ditahan oleh proksi Rusia di Ukraina timur dan didakwa dengan "kegiatan tentara bayaran" terancam hukuman mati.

Andrew Hill dari Plymouth dan Dylan Healy dari Huntingdon dilaporkan telah didakwa dengan "perampasan kekuasaan secara paksa" dan menjalani pelatihan "teroris", menurut kantor berita negara di Donetsk yang dikuasai Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-127: Putin Bantah Tentaranya Bom Mal yang Tewaskan 18 Orang

- Seorang warga Inggris dan seorang pria Maroko yang dijatuhi hukuman mati oleh pejabat pro-Rusia di Ukraina timur yang dikuasai pasukan Putin telah mengajukan banding atas hukuman mereka, media pemerintah Rusia melaporkan.

Pengadilan tertinggi di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri telah menerima banding dari pengacara untuk Brahim Saadoun dan Shaun Pinner, menurut kantor berita milik negara Rusia Tass.

Warga Inggris lainnya yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan proksi Rusia, Aiden Aslin, belum mengajukan banding, Tass melaporkan.

- Serangkaian upaya pembunuhan baru-baru ini yang menargetkan pejabat pro-Rusia menunjukkan gerakan perlawanan yang berkembang terhadap otoritas yang didukung Rusia yang menduduki bagian selatan Ukraina, menurut pejabat Amerika Serikat.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-126: Jokowi Tetap ke Kyiv Meski Tak Ada Gencatan Senjata

Perlawanan dapat tumbuh menjadi kontra-pemberontakan yang lebih luas yang akan menimbulkan tantangan signifikan bagi kemampuan Rusia untuk mengendalikan wilayah Ukraina yang direbut, lapor CNN mengutip para pejabat.

- Demonstran turun ke jalan di Berlin untuk menuntut agar pemerintah Jerman tidak campur tangan dalam perang di Ukraina.

Diketahui bahwa Jerman telah menawarkan dukungan kepada Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia, yakni dengan mengirimkan miliaran bantuan militer dan senjata berat.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)