TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kasus penyerangan oleh orang tak di kenal atau OTK, seperti kasus-kasus pembusuran belakangan ini tengah marak di masyarakat Kota Kendari.
Tentu kasus penyerangan ini membuat masyarakat menjadi resah.
Seperti halnya yang dirasakan seorang mahasiswa, Rizaldin.
Ia mengaku pernah diikuti orang tidak dikenal saat sedang berkendara di area Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Hal itu membuatnya resah.
Baca juga: Kapolresta Kendari Jamin Tindak Tegas Pelaku Kejahatan Jalanan, Imbau Warga Tak Resah Beraktivitas
"Waktu itu saya pulang dari kerja tugas, terus ada yang ikuti saya. Pas saya balap mereka juga ikut balap, untung saat saya berhenti di warung, mereka langsung pergi," bebernya, Minggu (15/5/2022).
Rasa cemas dan takut juga dirasakan pengemudi ojek online (Ojol), Ismail. Ia mengaku merasa was-was, resah dan takut menjadi korban penyerangan OTK.
Apalagi profesinya sebagai Ojol yang kadang mengharuskannya beraktivitas di malam hari.
"Kalau ada kasus begini kita juga jadi resah, keluarga juga pasti ikut resah, apalagi kita ini beraktivitas sampai malam hari, kalau tidak kerja bagaimana mau biayai keluarga di rumah," ujar Ismail.
Baca juga: Detik-detik Pemuda di Kendari Jadi Korban Pembusuran Orang Tak Dikenal saat Hendak Pulang ke Rumah
Sebelumnya, Kapolresta Kendari Kombes Pol M Eka Faturrahman, mengatakan jika pihaknya telah bekerjasama dengan Brimob Sultra.
Serta Direktorat Samapta (Ditsamapta) guna melakukan operasi khusus yang berkaitan dengan kasus kriminalitas tersebut.
Ia mengatakan, titik operasi akan dilakukan pada tempat-tempat yang rawan terjadi kasus pembusuran, termasuk ditempat-tempat yang ramai dengan anak-anak muda.
"Tingkat keefektifan operasi, yang dilaksanakan perlu adanya kolaborasi untuk menyekat sejumlah wilayah yang rawan pembusuran," katanya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)