Berita Kendari

Toko Kue Aufa di Kambu Kota Kendari Sajikan 27 Jenis Kue Lebaran, Nastar Paling Laris  

Penulis: Amelda Devi Indriyani
Editor: Laode Ari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Toko Kue Aufa, berada di Jalan Nipa Raya Nomor 1, Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Berkah Ramadan 2022 juga dirasakan Toko Aufa, pasalnya ramadan kali ini pihaknya menerima hampir 1000 toples kue lebaran.

Toko Aufa berada di Jalan Nipa Raya Nomor 1, Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Toko Aufa menyediakan beraneka ragam kue, roti hingga nasi tumpeng. Namun di bulan ramadan dan menjelang Hari raya islam, khususnya di hari raya idul fitri toko Aufa menjual aneka jenis kue kering.

Owner Toko Aufa, Wawan, mengatakan sekiranya ada 27 jenis kue kering yang ia jual pada lebaran tahun ini.

Kata dia, untuk jenis kue kering yang paling banyak diminati warga Kota Kendari adalah kue nastar.

"Kita buat tahun ini hampir 1000 toples, yang paling banyak diminati warga itu kue nastar, baik yang durian maupun keju," kata Wawan kepada TribunnewsSultra.com, Minggu (24/4/2022).

"Sejak 3 atau 4 tahun belakangan, nastar selalu menjadi nomor satu atau dua," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Penjualan Kue Kering Meningkat Jelang Lebaran Idul Fitri 2022 di Kendari, Nastar Paling Favorit

Harga kue kering yang ia jual berkisar Rp130 ribu - Rp400 ribuan per toplesnya.

Untuk ukuran toples mika dijual seharga Rp130 ribu, sedangkan untuk toples kaca besar dijual kisaran Rp400 ribuan.

Wawan menyebut sudah membuka pesanan atau open Order kue kering sejak sebelum Ramadan. Dan biasanya memasarkannya lewat sosial media melalui Facebook dan Instagram.

"Itu sudah mulai ramai, kami promosikan sebelum Ramadan," ujarnya.

Dalam sehari, ia dan 36 karyawannya bisa membuat kue kering hingga 50 kg.

Kata dia, di hari ke-10 Ramadan pihaknya baru memulai membuat kue. Di hari ke-20 Ramadan sudah mulai serius, bahkan sampai lembur.

Sedangkan di hari ke 24-25 ramadan ia menutup orderan atau pesanan kue kering.

Karena pihaknya membutuhkan waktu untuk mengadon, membakar, mendinginkan kue hingga packaging di dalam toples.

"2 hari sebelum lebaran, itu hari terakhir untuk diambil kue-kue nya. Dua hari lagi ini kita akan menutup order. Karena biasanya pelanggan mengambil kue itu mendekat lebaran," ujarnya.

Baca juga: Resep Mudah Membuat Kue Kunafa, Menu Buka Puasa Ramadhan khas Timur Tengah

Wawan menjelaskan, ada hal yang membedakan Toko Aufa ini dengan toko kue lainnya, toko miliknya tidak fokus menawarkan harga lebih murah, bahkan di Aufa harga produk terbilang mahal.

Tidak pula menawarkan rasa yang lebih enak, karena menurutnya soal ras. {{ lagbf,#adalah selera.

"Rasa kue Aufa di tahun 2022 dibanding 12 tahun yang lalu, itu pasti berbeda, karena mengikuti dengan kemauan pelanggan, jadi jika pelanggan bilangin kurang manis ya kita tambahkan gula, jika dibilang kurang renyah, kita buat renyah, fokusnya ke pelanggan bukan ke produk," jelasnya.

Kata dia, jika sudah memiliki pasar sendiri, maka efektif dan efisien menjadi tugas utamanya.

"Fokus kita bukan lagi di mencari pasar tapi ke efisien dan efektif. Ketika semakin bagus, keuntungan akan makin banyak, akhirnya promosi, produk serta layanan kita semakin bagus," jelasnya.

Selain itu, Wawan mengaku merasakan dampak pandemi Covid-19, pasalnya awal Covid-19 pada 2020 lalu, pesanan kue kering menurun drastis.

"Lebaran bulan Juni 2019 adalah top penjualan di Aufa, sekira ada 1500 toples pesanan dalam satu periode lebaran. Namun di 2020 anjlok karena Covid-19 hampir bersamaan dengan Ramadhan. Cuma 100-an toples jadi turun sekali," kata Wawan.

Kemudian di 2021 mulai membaik dan di 2022 ini, kata dia, jauh lebih baik dibanding tahun lalu.

Wawan menjelaskan awalnya usaha ini sudah di mulai oleh istrinya sejak pertama menikah yakni 17 tahun yang lalu.

Hanya saja, usahanya ini baru diseriusi sejak 5 tahun terakhir, semenjak Wawan berhenti dari PNS dan fokus jualan kuliner.

Hingga saat ini Wawan memiliki sekiranya 36 karyawan di Toko Aufa. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)