TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyerahkan bantuan ke seorang warga penderita penyakit kanker RSUD Kota Kendari, Kamis (7/4/2022).
Pasien bernama Nursa (50) warga Kelurahan Anggilowu Kecamatan Mandonga, yang kini tinggal bersama anaknya di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota Kendari. Ia mengidap penyakit kanker selama 2 tahun.
Bantuan yang diberikan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan uang tunai.
Baca juga: TK se Kota Kendari Ikuti Pesantren Cilik Ramadhan 2022, Wali Kota Pesan Tanamkan Ilmu Agama
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, dengan program ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.
“Untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS kita fasilitasi karena sekarang sudah ada kebijakan dan kelonggaran untuk kelompok masyarakat yang memenuhi syarat akan di berikan manfaat,” ujarnya.
Diharapkan pula bantuan yang diterima Nursa ini bisa digunakan untuk proses penyembuhan.
“Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa meringankan dan tidak lagi membebani keluarga apalagi dalam situasi pandemi yang kita tau berdampak pada ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.
Kepala Sentra Meohai Kendari Budi Sucahyono mengatakan awalnya mendapat sorotan dari Kementrian Sosial lantaran Nursa sempat viral di media sosial.
Sehingga pihaknya langsung segera ke kediaman Nursa di Bungkutoko dan langsung dirujuk ke RSUD Kota Kendari.
Kata dia, BPJS milik Nursa bermasalah, sehingga menghambat proses pengobatan.
Baca juga: Nama-nama Penjabat Pengganti Wali Kota dan Bupati di Sultra Segera Diusulkan ke Kemendagri
"BPJSnya bermasalah, ada NIKnya tapi bukan atas namanya. Tapi sudah kami perbaiki, ada rekomendasi juga dari Dinas Sosial, sudah jadi dan bisa di rawat di rumah sakit," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Kendari Abdul Rauf juga membenarkan jika pihaknya segera menindaklanjuti kasus Nursa agar bisa segera mendapatkan pengobatan.
"Kemarin langsung bergerak cepat, langsung membawa ambulans dari pihak Sentra Meohai dan di bawa kesini," ujarnya.
Anak Nursa, Tika mengaku sangat bersyukur mendapatkan bantuan tersebut, pasalnya selama 2 tahun ibunya sakit, belum pernah melakukan perawatan di rumah sakit.
"Sangat membantu sekali karena semenjak kita dibantu, sudah bisa masuk Rumah Sakit, Alhamdulillah sekarang sudah ada perubahan teknisi sudah mulai turun bengkaknya. Selama ini hanya pengobatan herbal," ujarnya.
Tika mengaku ibunya mengalami sakit sejak bekerja sebagai buruh tani di Morowali dan akhirnya memutuskan untuk pulang dan tinggal bersama Tika.
"Awal periksa ada penyakit lever dan pembengkakan hati, perutnya saja (masih bengkak) sudah 2 tahun," ucapnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)