TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan IV tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 7,66 persen jika dibanding triwulan IV tahun 2020 (y-on-y).
Sedangkan pertumbuhan tersebut jika dibandingkan pada triwulan III 2021 tumbuh sebesar 5,52 persen (q-to-q).
Pada triwulan IV 2021 ini, PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tercatat mencapai nilai Rp37,84 triliun atau senilai Rp26,10 triliun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sultra, Muh Amin mengatakan nilai tersebut lebih tinggi dibanding PDRB triwulan III di 2021 yang tercatat senilai Rp35,46 triliun ADHB atau senilai Rp24,73 triliun ADHK.
"Bila dibanding PDRB pada periode yang sama tahun 2020, nilai PDRB triwulan IV 2021 juga mengalami peningkatan," ucap Muh Amin dalam Special Anniversary TribunnewsSultra.com ke-1, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: HUT ke-1 TribunnewsSultra.com, Branch Manager Hyundai Kendari Harap Pemberitaan Sampai ke Pelosok
"Di mana pada triwulan IV 2020 PDRB ADHB tercatat Rp33,97 triliun atau senilai Rp24,24 triliun ADHK," tambahnya.
Lebih lanjut, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan I 2021 sampai triwulan IV 2021 dibandingkan dengan triwulan I sampai triwulan IV 2020 tumbuh sebesar 4,10 persen.
Bila dilihat dari seri datanya, laju pertumbuhan PDRB triwulanan Provinsi Sulawesi Tenggara secara kumulatif (c-to-c) sejak tahun 2016 selalu berada di atas 6 persen.
"Namun pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,65 persen akibat adanya pandemi Covid-19," jelasnya.
"Selanjutnya pada tahun 2021 ini laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara tumbuh sebesar 4,10 persen," ungkapnya.
Baca juga: Harapan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sultra, TribunnewsSultra.com Dapat Berikan Edukasi ke Masyarakat
Muh Amin menuturkan dapat dilihat per triwulannya terjadi perubahan pola pertumbuhan, di mana pada tahun 2019 sebelumnya, pola puncak pertumbuhan ekonomi terjadi pada triwulan II.
Kemudian di 2020 mengalami puncak pertumbuhan pada triwulan III, tapi pada 2021 ini, perekonomian Sulawesi Tenggara baru mengalami puncak pertumbuhan pada triwulan IV ini sebesar 5,52 persen.
"Pertumbuhan tersebut dapat dikatakan mengalami percepatan dibanding triwulan IV 2020 yang tumbuh sebesar 2,11 persen," ujarnya.
"Tapi juga mengalami percepatan pertumbuhan dibanding triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 4,56 persen," tuturnya.
Kemudian secara tahun ke tahun atau (y-o-y) pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara sejak triwulan I 2019 sampai triwulan IV 2019 selalu berada di atas 6 persen.
Baca juga: Kemana APBD Sultra Tahun 2022? Pemprov Sulawesi Tenggara Gunakan Untuk Biayai 8 Proyek Prioritas Ini
Namun sejak awal 2020 pertumbuhan ekonomi Sultra mengalami perlambatan bahkan menurun cukup dalam pada triwulan II 2020 sebesar negatif 2,59 persen dan pada triwulan IV 2020 negatif 2,15 persen.
"Hal itu berbeda atau berubah pada triwulan I 2021 pertumbuhan ekonomi Sultra sudah tumbuh sebesar 0,06 persen dan terus tumbuh mencapai 7,66 persen pada triwulan IV-2021," imbuhnya.
Pertumbuhan ekonomi tercatat menunjukkan angka positif dalam periode 4 triwulan, selama 2021 ini menunjukkan mulai pulihnya perekonomian Sultra setelah guncangan pandemi Covid-19 pada 2020.
Sementara itu, jika dilihat PDRB menurut lapangan usaha secara q-to-q atau per triwulannya, sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, namun 4 kategori tumbuh negatif.
Kata dia, pertumbuhan tertinggi adalah kategori pengadaan listrik yang tumbuh sebesar 13,96 persen, kemudian disusul oleh kategori industri pengolahan yang tumbuh sebesar 10,85 persen.
Baca juga: Program Jaksa Menyapa Cara Kejaksaan Tinggi Sultra Cegah Korupsi di Pemerintahan dan Masyarakat
Selanjutnya, kategori pertanian yang tumbuh sebesar 10,32 persen, dan kategori konstruksi yang tumbuh sebesar 8,41 persen.
Lebih lanjut, kesembilan kategori lainnya tumbuh positif dengan laju pertumbuhan di bawah 7 persen.
Untuk empat kategori yang tumbuh negatif antara lain jasa kesehatan turun 4,98 persen, jasa pendidikan turun 2,84 persen, pengadaan air turun 2,74 persen, dan real estate turun 0,07 persen.
Jika dilihat berdasarkan pertumbuhan dan struktur PDRB Sultra menurut lapangan usaha pada triwulan IV 2021, secara y-on-y hampir semua kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif.
"Sedangkan hanya dua kategori yang mengalami pertumbuhan negatif," ungkapnya.
Baca juga: Pemprov Sulawesi Tenggara Bangun Kantor Gubernur: Gedung Belasan Lantai, Konsep Minimalis Modern
Jelasnya, pertumbuhan tertinggi konstruksi sebesar 18,20 persen kontribusi 16,03 persen, perdagangan 16,32 persen kontribusi 12,69 persen, dan industri pengolahan 11,01 persen kontribusi 7,60 persen.
Kategori dengan kontribusi terbesar yaitu kategori pertanian dengan kontribusi (23,44 persen) juga mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 7,32 persen.
Kemudian kategori pertambangan dengan kontribusi (19,11 persen) tumbuh 2,27 persen, dan kategori konstruksi dengan kontribusi (16,03 persen) tumbuh 18,20 persen.
"Berdasarkan sumber pertumbuhannya, ekonomi Sultra pada 2021 tumbuh sebesar 4,10 persen, paling tinggi disebabkan adanya peningkatan pada konstruksi dengan kontribusi sebesar 1,24 persen," katanya.
Lalu, perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepada motor kontribusi 1,07 persen, pertanian, kehutanan, perikanan kontribusi 0,59 persen, industri pengolahan kontribusi 0,39 persen.
Baca juga: Jadi Prioritas APBD, Tiga Mega Proyek Pemprov Sulawesi Tenggara Segera Tuntas Tahun Ini
Jasa pendidikan kontribusi sebesar 0,19 persen, kategori jasa keuangan dengan kontribusi sebesar 0,16 persen dan kategori informasi dan komunikasi dengan kontribusi sebesar 0,10 persen.
"Sedangkan kategori selain tujuh kategori tersebut memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 0,36 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, tercatat PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara 2021 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai nilai Rp139,06 triliun atau senilai Rp97,28 triliun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
Nilai tersebut lebih tinggi dibanding PDRB 2020 yang tercatat senilai Rp130,18 triliun ADHB atau senilai Rp93,45 triliun ADHK.
"Laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara triwulan IV 2021 secara per triwulan (q-to-q) sebesar 5,52 persen dan per tahunnya (y-on-y) sebesar 7,66 persen," ujarnya.
Baca juga: Polda Sultra Paparkan Tantangan Menjaga Kamtibmas untuk Menjamin Investasi dan Pembangunan
Adapun pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara selama triwulan I hingga IV 2021 ini tumbuh 4,10 persen, dengan sumber pertumbuhan terbesar berasal dari konstruksi yakni sebesar 1,24 persen.
Lanjut, kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yakni sebesar 1,07 persen, dan kategori pertanian, kehutanan, perikanan yakni sebesar 0,59 persen. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)