TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi mesum terjadi di sebuah kos di Banda Aceh, Aceh.
Tepatnya di Jalan Baburrahmah, Lorong Muslimin, Dusun Teratai.
Tindakan asusila itu menyebabkan 13 kamar lainnya ikut disegel pada Minggu (13/2/2022) pagi.
Penyegelan dilakukan langsung Keuchik Lamteumen Timur Riazil, bersama perangkat gampong desa setempat.
Baca juga: Viral Video Sejoli Mesum di Kuburan Daerah Sumedang saat Siang Bolong, Awalnya Tersebar di WhatsApp
Sebelumnya salah satu penghuni kos-kosan yang disewakan khusus untuk kalangan pria lajang tersebut kedapatan membawa seorang perempuan masuk ke dalam kamarnya.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/2/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
"Langkah penyegelan rumah kos-kosan ini harus kami lakukan, karena ini menjadi komitmen dan kesepakatan kita bersama seluruh warga gampong bila ada ditemukan pelanggaran syariah."
"Insya Allah, keadilan akan kita tegakkan siapapun pelanggar syariah," kata Riazil, kepada Serambinews.com, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Ibu Korban Pencabulan Guru Ngaji di Subang Baru Tahu Anaknya Dicabuli dari Korban Lain
Menurutnya, pada saat penggerebekan dilakukan oleh Kepala Dusun (Kadus) Teratai, Irwansyah dan Ketua Pemuda Dusun, Suherman, serta warga setempat, para perangkat gampong tersebut juga ikut melibatkan pemilik rumah kos.
Bahkan, perangkat gampong meminta pemilik rumah untuk menggedor salah satu kamar kosan yang dicurigai.
Tujuan mengajak langsung pemilik rumah untuk terlibat dalam penggerebekan itu, lanjut Riazil, agar tidak terjadi fitnah.
"Jadi, apa yang dilakukan oleh warga dan perangkat gampong, bukan serta merta didasari oleh faktor lain.”
"Tapi, kenyataannya pelanggaran syariah terjadi di sana, sehingga kadus dan ketua pemuda dusun, ikut mengajak pemilik rumah kos-kosan itu," terang mantan Kadus Teratai ini.
Baca juga: Guru Ngaji di Subang Nekat Cabuli 6 Murid di Hadapan Korban Lain, Terbongkar Berkat Laporan 2 Bocah
Ia juga mengharapkan sekaligus mengingatkan para pemilik rumah kos-kosan di Lamteumen Timur, yang menyewakan rumah kos bagi para lajang, baik itu perempuan atau laki-laki untuk ikut bertanggung jawab memantau dan mengingatkan, jangan lost control.
Sehingga apa yang terjadi di kos-kosan itu tidak pernah diketahui.