TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Direktur RSUD Kota Kendari dr Sukirman membeberkan penyebab kembali terdeteksinya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kendari.
Pasalnya, di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat nihil kasus Covid-19 sejak kasus terakhir pada awal November 2021 lalu.
Awalnya, kasus Covid-19 pertama kali kembali terdeteksi di Kota Kendari pada Jumat (28/1/2022), yakni sebanyak dua orang yang masuk ke RSUD Kota Kendari.
Kemudian per tanggal 3 Februari 2022, sudah ada delapan orang yang dirawat inap karena memiliki gejala sedang.
Sedangkan sekira empat orang yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 namun dengan gejala ringan diarahkan untuk isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: RSUD Kota Kendari Siap Sarana dan Prasarana Hadapi Kemungkinan Lonjakan Covid-19 Tahun 2022
Kata dia, pasien Covid-19 ini bukan hanya warga Kota Kendari, melainkan juga dari berbagai wilayah, seperti Bombana satu orang, Konawe Selatan satu orang dan empat orang sisanya dari Kota Kendari.
Direktur RSUD Kota Kendari dr Sukirman mengatakan para pasien yang dinyatakan positif Covid-19 adalah mereka yang habis melakukan perjalanan dari luar kota, khususnya dari Jakarta.
"Sebagaimana kita tahu kasus di Jakarta semakin meningkat dari hari ke harinya dan beberapa yang dirawat ini memang dari perjalanan luar kota," kata dr Sukirman, Kamis (3/2/2022).
"Ada juga yang dari Makassar, ada dari Bombana, Konsel, sudah dinyatakan positif dan bergejala sedang maka kita rawat di rumah sakit," ujarnya.
Saat ini, kata dia, kondisi para pasien Covid-19 terpantau baik, mereka berada di ruang isolasi khusus untuk pasien Covid-19.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Kendari Diduga Terinfeksi Varian Omicron, Dinkes Tunggu Hasil Lab di Makassar
"Saat ini masih terpantau dengan baik, artinya ada yang bergejala sedang ada yang bergejala berat," ujarnya.
Lanjutnya, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak banyak melakukan perjalanan ke luar kota.
Karena, kata dr Sukirman, penyebaran Covid-19 varian Omicron diketahui cukup cepat dibandingkan varian lainnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)