TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pertikaian terjadi antara seorang kakek dengan seorang satpam.
Kakek itu bernama M Syafril Apin (74), sedangkan petugas sekuriti itu berinisial DD.
Keributan itu terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara.
Peristiwa itu bermula saat kakek tersebut mendengar istrinya teriak.
Baca juga: Polisi Selingkuhi Istrinya 16 Kali, Lakukan KDRT hingga Habiskan Harta Benda untuk Bayar Utang
Saat ia keluar, kakek tersebut mendapati istrinya tengah cekcok dengan petugas keamanan tersebut.
Petugas keamanan tersebut juga memegang besi.
Dari situ, akhirnya keduanya terlibat perkelahian hingga berujung saling lapor.
Kakek yang terlibat pertengkaran dengan sekuriti mendatangi Polrestabes Medan.
Ia mengaku, kedatangannya ke Polrestabes Medan untuk memenuhi panggilan dari pihak kepolisian terkait laporan penganiayaan yang dialaminya.
Baca juga: Pria 30 Tahun Aniaya Ibu dan Kakak, Ibu yang Tengah Terlelap Akhirnya Tewas
"Kedatangan saya sesuai dengan undangan atau panggilan, dari Polrestabes Medan untuk dimintai keterangan," kata M Syafril Apin kepada Tribun Medan, Kamis (18/11/2021).
Ia menjelaskan, ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pihak kepolisian kepada dirinya, terkait kejadian percekcokannya dengan sekuriti berinisial DD.
"Pertanyaan ada enam atau tujuhlah kronologi semua. Ditanyain juga masalahnya apa, saya cerita kan juga masalah genteng," sebutnya.
Kepada polisi, Apin menyampaikan, kronologis kejadian yang terjadi di Jalan Pinang, Komplek Perumahan Palem Kencana, Kecamatan Sunggal, kejadian ini bermula pada Senin (8/11/2021) silam.
Baca juga: Siswi SMP Dianiaya Teman Sekelas, gara-gara Korban Tulis Nama di Meja yang Biasa Dipakai Pelaku
"Ditanya tadi kronologinya, di tanya keadaan saya. Lalu ditanya gimana kejadiannya, saya ceritakanlah, saya lagi di kamar dengar suara istri kok beriak-teriak saya bilang anak saya Sandi, tengok itu mamak kenapa," katanya.
"Saya keluar saya lihat satpam sudah bertengkar sama ibu, kok dia pegang besi," tambahnya.
Lalu, ia mengatakan pada saat itu, ia mencoba mendatangi sekuriti itu dan mencoba mendamaikan suasana.
"Saya datangilah dia (sekuriti). Saya tanya, maksud saya mau nanyain persoalannya saya pegang ditolaknya saya, saya rangkul dia, jatuh kami berdua. Setelah bangun, mau saya rangkul ditolaknya saya jatuh lagi," ujarnya.
Kemudian, saat itu ia mencoba memanggil anaknya yang bernama Sandi dan meminta agar pertikaian tersebut dihentikan.
Baca juga: Terbakar Api Cemburu, Suami Tega Bunuh Istri, Tunggu hingga Embusan Napas Terakhir Lalu Kabur
Namun, sekuriti tersebut makin emosi, lalu mendorongnya hingga terjatuh, dan kepalanya terbentur dengan batu.
"Saya jatuh, mau bangun sudah pening kepala saya. Saya panggil anak saya, saya bilang setop enggak juga," tuturnya.
Saat kejadian, sekuriti sempat melakukan pengancaman terhadap dirinya dan keluarga.
"Dia (sekuriti) ngancam-ngancam, saya sudah sering masuk penjara katanya gitu, awas kalian hancur nanti," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan seusai kejadian, sekuriti tersebut mendatangi rumahnya lagi untuk mencari anaknya.
"Setelah kejadian datang dia (sekuriti) sama abang iparnya nyariin anak saya. Tapi enggak lama pulang dia," tuturnya.
Apin mengaku, selama ini ia tidak pernah ribut dengan sekuriti itu dan bahkan ia tidak kenal dengan sekuriti tersebut.
Baca juga: Emak-emak Siramkan Kotoran Hewan ke Teras Rumah Tetangga, Tuduh Korban Sudah Guna-guna
"Selama ini enggak ada masalah sama dia, kenal aja tidak, enggak tau saya dia satpam. Saya kenalnya sama pak iman yang punya rumah sebelah," katanya.
Sebelumnya, pertengkaran antara pria lansia bernama M Syafril Apin dan sekuriti perumahan berujung saling lapor.
Kejadian itu terjadi di Jalan Pinang, Komplek Perumahan Palem Kencana, Kecamatan Sunggal, kejadian ini bermula pada Senin (8/11/2021) silam.
Pascakejadian, Apin melaporkan peristiwa itu ke Polrestabes Medan.
Sementara, Sekuriti berinisial DD melapor ke Polsek Sunggal.
(Tribun-Medan.com/Alfiansyah)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KRONOLOGI Perselisihan Kakek 74 Tahun dengan Satpam hingga Berujung Saling Lapor ke Polisi