Air dan makanan, bahkan beras sekalipun dapat terkontaminasi arsenik.
Arsenik yang dikonsumsi pada tingkat tinggi dalam kurun waktu yang lama dapat memunculkan berbagai penyakit, yakni penyakit jantung ataupun kanker.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap hewan, daun dan biji kelor bisa melindungi tubuh dari efek keracunan arsenik.
Kendati begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas daun kelor terhadap keracunan arsenik pada tubuh manusia.
6. Mengatasi Disfungsi Ereksi
Diketahui sejak lama bahwa dalam pengobatan tradisional, daun kelor digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.
Baca juga: Manfaat Daun Kelor untuk Penyakit Kulit, Bisa Redakan Herpes
Hal tersebut karena daun kelor dapat berperan sebagai afrodisiak atau pembangkit gairah.
Meskipun belum terbukti pada tubuh manusia, penelitian terhadap tikus menunjukkan bahwa kelor bisa meningkatkan fungsi seksual pada pria dengan meningkatkan kadar testosteron.
7. Mencegah Diabetes
Berdasarkan sebuah penelitian, daun kelor bisa mengontrol kadar gula darah agar seimbang dan dapat mengurangi potensi komplikasi dari penyakit diabetes.
Menurut hasil uji klinis di tahun 2016, daun kelor dikatakan dapat meningkatkan produksi insulin yang dapat mencegah diabetes.
Dalam penelitian itu membuktikan bahwa 4 gram daun kelor dapat meningkatkan sirkulasi insulin dan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Baca juga: Simak Manfaat Kelor untuk Rambut dan Kulit, Bisa Cegah Kerusakan
Menurut uji klinis kecil lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients di tahun 2018, daun kelor bisa juga menurunkan kadar gula darah pasca-makan pada pengidap diabetes yang mengalami lonjakan.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa daun kelor mampu mengontrol lonjakan glukosa pasca-makan menjadi lebih stabil hingga 40 mg/dL serta mempersingkat waktu puncak lonjakan gula darah hingga sekitar 20 menit.
Penelitian yang sama menunjukkan bahwa daun kelor tidak berdampak signifikan pada gula darah subjek yang tidak menderita diabetes.