TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Siapa sangka Ano Art mengolah limbah kayu menjadi berbagai macam suvenir dan mainan edukasi untuk anak.
Bahkan Ano Art membuat sendal, gelang, cincin, hingga alat dapur seperti sendok berbagai ukuran yang terbuat dari limbah kayu.
Pengrajin limbah kayu Ano Art, Diar mengatakan ia memanfaatkan sisa potongan limbah kayu yang tak dipakai atau sudah dibuang, diolah jadi kerajinan yang mempunyai nilai jual.
"Semua kerajinan dari limbah kayu, kami olah menjadi barang yang punya nilai tadinya mereka buang, kami pungut dan diolah sehingga bisa membantu perekonomian dan memiliki nilai tambah," kata Diar, Minggu (17/10/2021)
Baca juga: Sosok Mustafa Kemal Ataturk, Presiden Turki 1 yang Akan Jadi Nama Jalan di Jakarta Tapi Ramai Protes
Diar yang memiliki latar belakang seniman lukis, ia mengembangkan bakatnya dengan membuat desain pada kayu dan diubah menjadi kerajinan.
"Background saya seni rupa, saya melukis," ujarnya.
Hasil kerajinan Ano Art di banderol dengan harga Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp25 ribu, tergantung ukuran dan kerumitan kerajinan.
Harga paling mahalk dari hasil kerajinan limbah kayu ini hingga Rp600 ribu untuk miniatur pinisi.
Ano Art yang sudah ada sejak 2016 itu, Diar mengatakan kini telah memiliki 10 pengrajin termasuk dirinya.
Baca juga: Tak Ada Anggaran Ruas Jalan STQ Unaaha Konawe Hanya Ditambal, Pasir Batu dan Semen Dari Sumbangan
Untuk mendapatkan souvenir dan mainan dari limbah kayu Ano Art tersebut, Anda bisa langsung ke bengkel pengrajin Ano Art di Desa Iwoi Mandoro Kecamatan Basala, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara
Atau bisa mengunjungi toko souvenir yang ada di Kota Kendari.
Bahkan anda bisa juga memesan kerajinan sesuai dengan keinginan, dengan menghubungi Ano Art melalui nomor telepon 082322548163.
Atau mengecek media sosial Ano Art di Facebook maupun instagram. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)