Adapun AK ingin mendapat solusi dari masalahnya tersebut kepada perusahaan.
Tak mendapatkan jawaban, emosi AK terpancing. Dia kemudian pergi untuk membeli bensin yang tak jauh dari lokasi kantor taksi tersebut.
"Di situ dia beli Rp 10.000, dimasukkan ke plastik dan dimasukkan ke tas ransel merah," tutur Mugiono.
AK kemudian pergi ke mes untuk mengambil korek.
"Awalnya niatnya cuman buat nakutin, untuk dapatkan solusinya. Tapi karena tak berhasil bertemu manajemen akhirnya dia melakukan itu (membakar kendaraan)," ujar Mugiono.
Total kerugian korban
Komandan Regu 1 Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, Indrahadi, membeberkan total kerugian dari insiden ini.
Pemiliknya mengalami kerugian hingga Rp500 juta akibat bangunan gudang yang terbakar.
Sedangkan akibat puluhan mobil taksi yang terbakar, kerugiannya mencapai Rp2.790.000.000.
Sehingga total kerugian mencapai Rp3.290.000.000.
"Total luas bangunan 1.400 meter persegi, sedangkan objek yang terbakar kurang lebih 800 meter persegi."
"Untuk kendaraan yang terbakar 31 unit dan yang terselamatkan 23 unit," ujar Indrahadi, Minggu, dikutip dari TribunJabar.
Selain kerugian materi, satu orang karyawan bernama Muhyayun (42) mengalami luka ringan.
Ia juga sempat kehabisan oksigen hingga sesak napas akibat terlalu banyak menghirup asap saat berusaha memadamkan api.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)(Kompas.com/Agie Permadi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Sopir Bakar Garasi Taksi Milik Bos di Cimahi: Korban Rugi Rp3,2 Miliar, Ini Motifnya