Dihamili Tak Dinikahi, Dokter Bakar Bengkel hingga Tewaskan 3 Orang Termasuk Pacarnya

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kebakaran. Aksi bakar rumah terjadi di Kota Tangerang, Banten. Pelakunya adalah seorang dokter wanita berinisial MA.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi bakar rumah terjadi di Kota Tangerang, Banten.

Pelakunya adalah seorang dokter wanita berinisial MA.

Ia nekat membakar sebuah bengkel.

Baca juga: Ayah Ibu Bingung Cari Anak Balitanya, Ternyata Tewas Tercebur Sumur

Kebakaran itu terjadi di Jalan Cemara Raya, Kecamatan Cibodas.

Aksi nekat dilakukan pelaku pada Sabtu (7/8/202) dini hari.

Akibatnya, tiga orang tewas dalam insiden bengkel yang sengaja dibakar tersebut.

MA nekat membakar bengkel tersebut karena sakit hati dengan salah seorang korban berinisial LE (35).

Pasalnya, MA diketahui, hamil di luar nikah dengan LE.

Baca juga: Sempat Minta Nasi Bungkus, Tukang Servis AC Muntah-muntah hingga Ditemukan Tewas Tergeletak

Namun, orangtua korban berinisial ED (63) dan LI (54) tak mengizinkan LE menikahi perempuan tersebut.

"Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orangtua korban (ED dan LI) tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku (MA)," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Selasa (10/8/2021) dilansir Tribun Jakarta.

Peristiwa berawal pada Jumat (6/7/2021) sekira pukul 23.10 WIB, pelaku terlibat cekcok dengan korban di depan bengkel.

MA mengancam akan melemparkan plastik berisi bensin ke bengkel yang juga jadi tempat tinggal korban.

Pelaku yang berjenis kelamin perempuan itu mengendarai mobilnya dan pergi dari bengkel.

LE kemudian bercerita kepada saksi berinisial N.

Baca juga: Terpeleset saat Naik Motor, Wanita Ini Masuk ke Jalur Berlawanan hingga Tewas Terlindas Mobil

"Tidak lama kemudian terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran," kata Abdul, dilansir Kompas.com.

Saat kebakaran terjadi, dua orang menyelamatkan diri.

Nahas, ED LI, dan LE meninggal dunia dalam kebakaran itu.

"Selanjutnya para saksi korban N dan korban (LE) naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri."

"Tapi hanya dua saksi korban yang selamat, sedangkan kedua orangtua saksi korban dan kakak saksi korban meninggal dunia," ungkap Abdul.

Setelah kejadian, polisi melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap pelaku.

Baca juga: Sebelum Ditahan Kondisinya Sehat, Napi Narkoba Tewas Babak Belur di Penjara

Beli 10 liter bensin

Kembali dikutip dari Tribun Jakarta, Kapolsek Jatiuwung, Kompol Zazali Hariyono mengatakan, ditemukan lima liter bensin yang disimpan dalam lima kantong di dalam mobil MA.

"Jadi mobilnya itu Mitsubishi Expander milik MA didapatkan lima kantong plastik isi bensin," kata Zazali.

Dari penyelidikan di lapangan, MA diketahui sempat membeli sembilan liter bensin.

Namun, dugaan sementara, hanya empat liter yang digunakan pelaku untuk membakar bengkel.

"Informasinya dari tukang bensin dekat kejadian perkara itu dia (MA) beli 10 liter tapi hanya ada sembilan liter."

"Nah, diduga itu empat liter yang digunakan," ungkap Zazali.

Cekcok Suami Istri Bikin 38 Rumah Terbakar

Peristiwa kebakaran besar terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kebakaran itu menghanguskan setidaknya 38 rumah warga.

Tepatnya di wilayah RT 002 RWI Kelurahan Tumbang Rungan, Kecamatan Pahandut.

Baca juga: Pasutri 21 Tahun Nekat Begal Taksi Online, Istri Jadi Dalang, Suami: Salah Saya Kami Tak Punya Uang

Penyebabnya diduga karena suami istri cekcok urusan perselingkuhan.

Kebakaran diawali dari pertengkaran atau cekcok suami istri yang berbuntut pada pembakaran rumah pribadi namun merambat membakar puluhan bangunan lainnya.

Api berkobar besar karena selain bangunan yang ada berbahan kayu dan semi permanen, angin saat itu juga kencang.

Akibatnya, sebanyak 30 rumah, 2 bangunan sarang burung walet, 1 TPA, dan 5 warung dalam waktu tidak lama menjadi puing.

Baca juga: Suami Ikat Tangan Istri agar Tak Bisa Menolong saat Dirinya Bunuh Diri, Ditemukan Tewas Tergantung

"Apinya tiba-tiba membesar hingga menjalar ke banyak bangunan," ujar salah seorang warga, Rusli.

Unit Inafis Satreskrim Polresta Palangkaraya telah melakukan olah TKP di lokasi kebakaran.

Mereka juga seorang pria yang diduga sebagai penyebab terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan puluhan rumah warga Tumbang Rungan.

Informasi terhimpun menyebutkan, kebakaran terjadi awalnya dari rumah Abd (46) yang secara tiba-tiba membesar setelah terjadi cekcok antara Abd dan istrinya, N (43) soal masalah keluarga,

Selang tidak beberapa lama muncul api besar dari rumah tersebut hingga merembet membakar 38 bangunan di sekitarnya.

Baca juga: Suami Istri Dianiaya Sadis 9 Teman Kerja, Dipukuli Lalu Disulut Besi Panas sampai Istri Tewas

Ketua RT 02 Kelurahan Tumbang Rungan, Agustinus menyatakan, pihaknya menduga kebakaran yang menghanguskan puluhan bangunan di wilayahnya tersebut akibat ulah warganya yang suka mabuk dan nekat membakar rumahnya.

"Dia memang suka mabuk dan berbuat nekat," ujarnya.

Kabarnya, emosi Abd memuncak setelah dituding berselingkuh oleh istrinya.

Dia mengamuk dan menyiramkan bensin ke kasur yang ada di kamar.

Tak berhenti di situ, Abd kemudian menyulutnya dengan korek api sehingga api membakar rumahnya dan puluhan bangunan di sekitarnya.

Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Sandi Mustofa, melalui Kasat Reskrim Polresta Palangkaraya, Kompol Todoan Agung Gultom, saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengamankan Abd (46).

Selain Abd, juga diamankan barang bukti berupa sisa kasur yang terbakar dari rumah yang ditempati Abd dan istrinya.

"Kami masih melakukan pendalaman kasus ini, pekakunya sudah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ujarnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Ega Alfreda, Kompas.com/Muhammad Naufal) (TribunKalteng.com/Fathurahman)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter Bakar Bengkel hingga Tiga Orang Tewas, Termasuk Pacar, Sakit Hati Tak Dinikahi setelah Hamil dan di Tribunkalteng.com dengan judul Kebakaran di Palangkaraya, Gegara Cekcok Suami Istri, 38 Bangunan di Tumbang Rungan Dilalap Api