"Persiapan tatap muka kita siap 100 persen, maksudnya sarana dan prasarana pendukung terutama protokol kesehatan sudah siap di sekolah-sekolah sejak awal Januari dan insyaAllah Juli kita sudah laksanakan," ungkapnya.
Hanya saja, untuk proses belajar tatap muka Juli mendatang diatur dengan sistem bergiliran dan dibatasi.
Jumlah siswa dalam ruangan dibatasi hanya 50 persen setiap proses pembelajaran digelar.
Setiap siswa yang akan masuk ke sekolah juga harus mengantongi izin dari orangtua.
Jika orangtua tidak mengizinkan, maka pihak sekolah harus memfasilitasi belajar bagi siswa yang bersangkutan untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara daring.
"Kita minta adalah setengah dari setiap kelas, jadi digilir. Kemudian syarat lain harus ada izin dari orang tua," ujarnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bombana Tewaskan 6 Korban, Mahasiswa Teknik Mesin UHO Kendari Gelar Doa Bersama
Baca juga: Kecelakaan Maut di Konawe Selatan, Wanita Berseragam SMP Tewas Terlindas Pikap
Untuk mendukung proses belajar tatap muka itu, sekira 2 ribu dari total 4 ribu guru telah divaksin.
Jumlah ini masih terus bertambah karena proses vaksinasi masih dalam proses berjalan.
Untuk tahap awal rencananya belajar tatap muka secara langsung akan diterapkan pada ulangan semester dalam waktu dekat.
Walau dari sarana dan prasarana telah mendukung, tetapi Dikmudora Kota Kendari tetap menunggu rekomendasi dari Wali Kota Kendari dan Satgas Penanganan Covid-19. (*)
(TribunnewsSultra.com/ Muhammad Israjab)