STQH di Kendari Sulawesi Tenggara

Baznas Jateng Pamerkan Kornet Sapi Kurban pada STQH Nasional 2025 di Kendari, Inovasi Atasi Stunting

Baznas Jateng menampilkan produk unggulan berupa kornet sapi hasil olahan daging kurban dalam pameran STQH Nasional 2025 di Kendari, Sultra.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi Pemprov Jateng
BAZNAS JATENG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menampilkan produk unggulan berupa kornet sapi hasil olahan daging kurban, dalam pameran ajang Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kornet sapi ini merupakan inovasi Baznas Jateng dalam mengelola daging kurban, agar lebih tahan lama dan bermanfaat jangka panjang. (Dokumentasi Pemprov Jateng) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menampilkan produk unggulan berupa kornet sapi hasil olahan daging kurban.

Kornet sapi ini dipamerkan dalam pameran ajang Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis atau STQH Nasional 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Produk ini merupakan inovasi Baznas Jateng dalam mengelola daging kurban, agar lebih tahan lama dan bermanfaat jangka panjang.

Melalui program tersebut, Baznas Jateng berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah stunting di daerah.

Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji mengatakan, setiap tahun pihaknya melaksanakan pemotongan hewan kurban dan mengolah dagingnya menjadi produk kalengan.

Baca juga: Alasan Menteri Agama Wacanakan Penyatuan STQH dan MTQ saat Hadiri Pembukaan di Kendari

Di tahun 2025, sebanyak 128 ekor sapi kurban diolah menjadi sekitar 150 ribu kaleng kornet sapi.

“Kami di Baznas Jateng setiap tahun berkurban sapi, dan itu kami kalengkan untuk bisa mengatasi stunting. Satu kaleng bisa bertahan hingga tiga tahun, jadi manfaatnya lebih panjang,” kata KH Ahmad Darodji.

Ia menjelaskan, ide mengalengkan daging kurban muncul dari keinginan, agar hasil kurban tidak hanya dibagikan saat Idul Adha, melainkan dapat dinikmati kapan pun.

Dengan cara ini, daging kurban juga lebih mudah disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan, tanpa khawatir basi.

“Kami adalah Baznas pertama yang mengalengkan daging. Tujuannya supaya daging kurban bisa dibagikan kapan pun,” tuturnya.

Baca juga: Tari Kolosal Pembukaan STQH Nasional di Kendari Angkat Sejarah Islam di Buton, Libatkan 300 Penari

Inovasi tersebut mendapat apresiasi dari para pengunjung pameran, termasuk dari luar provinsi.

Salah satunya, Saimah, warga Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, yang berkesempatan mengunjungi stan Jawa Tengah di Alun-Alun Tugu Religi Sultra, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.

“Saya dikasih hadiah kornet sapi setelah beli kopi dan aroma terapi di stan Jawa Tengah. Katanya itu dari daging kurban. Luar biasa sekali, karena kalau di tempat kami biasanya daging dibagikan mentah,” ujar Saimah.

Saimah berharap inovasi Baznas Jateng itu bisa diterapkan di Sulawesi Tenggara, agar pembagian daging kurban lebih praktis dan tahan lama.

Sementara itu, Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar menyampaikan Kementerian Agama (Kemenag) juga berkomitmen mengoptimalkan potensi ekonomi lokal melalui STQH ini.

Baca juga: Jawa Tengah Kenalkan Batik, Pakaian Adat Saat Pawai Kendaraan Hias STQH di Kendari Sulawesi Tenggara

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved