Rektor UHO Kendari Wafat
UHO Kendari Berkabung Sepeninggal Rektor Prof Armid, Bendera Setengah Tiang, Aktivitas Kampus Jalan
Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memasang Bendera Merah Putih setengah tiang selama dua hari.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memasang Bendera Merah Putih setengah tiang selama dua hari.
Aksi tersebut sebagai bentuk duka mendalam atas meninggalnya Rektor UHO, Prof Armid.
Prof Armid menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Dr R Ismoyo atau RS Korem, Jalan Drs H Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (23/8/2025)
Pantauan Tribunnewssultra.com di kampus hijau tersebut terlihat pemasangan bendera setengah tiang dilakukan serentak di seluruh lingkup UHO.
Mulai dari gedung rektorat hingga fakultas yang berpusat di kawasan Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Kambu.
Sementara di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), bendera UHO juga turut dinaikkan setengah tiang.
Kepala Humas UHO Kendari, Sarman, mengatakan kebijakan pemasangan bendera setengah tiang tersebut berlangsung selama dua hari, 24–25 Agustus 2025.
Baca juga: Ketegaran Putra Rektor UHO Kendari Prof Armid Kuatkan Ibunda Saat Saksikan Pemakaman Ayahnya
“Selama dua hari, dari kemarin sampai hari ini batasnya,” ungkap Sarman saat dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).
Meski suasana duka menyelimuti, aktivitas di lingkup kampus tetap berjalan.
Pegawai di rektorat dan fakultas terlihat tetap masuk kerja, meski suasana sepi begitu terasa.
Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum UHO, Prof Ida Usman, menyampaikan tidak ada kebijakan libur pasca wafatnya Rektor UHO, Prof Armid.
Seluruh kegiatan akademik dan administrasi tetap dilaksanakan seperti biasa.
“Tidak ada libur, semua masuk kerja seperti biasa, baik di rektorat maupun fakultas,” jelas Prof Ida.
Prof Armid baru menjabat selama 23 hari setelah resmi dilantik menjadi rektor, Jumat, 1 Agustus 2025 lalu.
Baca juga: Hujan Iringi Pemakaman Rektor UHO Prof Armid di TPU Punggolaka Kota Kendari
Ia dilantik menggantikan Prof Muhammad Zamrun Firihu (2017-2021 dan 2021-2025).
Ia meninggal dunia, Sabtu (23/08/2025) malam sekitar pukul 20.08 wita di Rumah Sakit (RS) Dr R Ismoyo (RS Korem).
Rektor UHO ketujuh ini sempat mendapatkan perawatan medis di RS Korem setelah ditemukan sang istri, Dr Fahmiati SSi MSi dalam posisi jatuh tertelungkup di ruang kerjanya.
Dengan keluhan atau ciri-ciri sesak napas, bagian dada sakit, diduga mengalami serangan jantung.
Sang rektor berpulang di momen-momen peringatan Dies Natalis ke-44 kampus yang dipimpinnya.
Diapun masih sempat memimpin seluruh rangkaian kegiatannya, mulai Rapat Senat Luar Biasa, Selasa (19/08/2025).
Hingga jalan santai dan berbagai lomba yang berlangsung di kampus, Jalan HEA Mokodompit, Anduonohu, Sabtu pagi hingga siang.
Jenazah Prof Armid kemudain diserahkan pihak keluarga ke kampus UHO pada Minggu (24/8/2025).
Jenazah sang rektor diberangkatkan setelah proses pemandian dan pengkafanan dilanjutkan takziah selesai di rumah duka.
Prosesi penyerahan berlangsung di Auditorium Kampus UHO Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (24/8/2025) siang.
Pantauan TribunnewsSultra.com, saat prosesi penyerahan jenazah, pihak keluarga diwakili Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka.
Selanjutnya, jenazah Prof Armid dikebumikan di Tempat Pemakanam Umum (TPU) Punggolaka, Jalan Perkuburan, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.