Rektor UHO Kendari Wafat
Isak Tangis Istri Rektor UHO Kendari Prof Armid Beriringan dengan Lantunan Ayat Suci Pelayat
Suasana duka mendalam menyelimuti kediaman almarhum Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Armid.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
Bahkan sepanjang jalan masuk di Jalan RS Jiwa, Lorong Palaka, Kelurahan Tobuuha, Kecamatan Puuwatu, kendaraan roda dua maupun roda empat memenuhi sisi jalan hingga menimbulkan kemacetan cukup parah.
Sejak jasad almarhum tiba di rumah, para pelayat datang silih berganti.
Menyalami keluarga, memberikan doa, dan menguatkan sang istri dengan pelukan haru.
Detik-detik Rektor UHO Meninggal
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, jantung Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Prof Armid sempat berdetak di angka 30 terlihat dalam layar monitor.
Hal tersebut disampaikan sang kakak kandung, Tohir saat diwawancarai jurnalis TribunnewsSultra.com di rumah duka, Sabtu (23/8/2025).
Tohir mengungkapkan bahwa Prof Armid dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami sesak napas serta sakit pada bagian dada.
Padahal sebelumnya, Rektor UHO itu masih sempat berbincang dengan sang istri.
Setelah dilarikan ke rumah sakit, pertarungan melawan maut pun dimulai.
Menurut Tohir, tim dokter berupaya keras untuk menyelamatkan nyawa Prof Armid. Mereka bahkan menggunakan pompa jantung.
"Dokter sempat kewalahan hingga berkeringat," ungkap Tohir.
Selama dua jam, kondisi Prof Armid terus dipantau. Monitor jantung menunjukkan pergerakan yang fluktuatif, dari angka 30, 15, kemudian nol, sebelum naik lagi ke 15.
Namun, setelah perjuangan panjang, tim dokter menyatakan Prof Armid meninggal dunia.
Baca juga: Rektor UHO Kendari Prof Armid di Mata Sang Kakak, Cerdas dan Penyayang, Sebut Banyak Kenangan Indah
Berdasarkan data medis, denyut jantung normal bagi orang dewasa saat beristirahat berada di kisaran 60 hingga 100 detak per menit (bpm).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.