Sosok Joao Angelo, Mundur Jadi Dirut Agrinas Pangan Nusantara Gegara Malu, Orang Terdekat Prabowo
Sosok Joao Angelo De Sousa Mota yang memutuskan untuk mundur dari jabatan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini sosok Joao Angelo De Sousa Mota yang memutuskan untuk mundur dari jabatan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).
Pria yang baru menjabat sebagai Dirut Agrinas Pangan selama enam bulan ini, memiliki alasan tertentu atas keputusannya.
Ia merasa malu karena belum bisa berkontribusi banyak untuk rakyat, dari posisinya di perusahaan di bawah naungan BUMN
PT Agrinas Pangan Nusantara merupakan perusahaan BUMN bidang ketahanan pangan.
Perusahaan ini dibentuk oleh pemerintah di era Presiden Prabowo Subianto.
Joao diberi mandat untuk mengurus penyediaan lahan hingga hasil produksi petani.
Namun setelah dilantik pada Februari 2025, Joao memutuskan mundur.
Keputusannya untuk mundur tersebut, disampaian secara langsung melalui konferensi pers Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Fakta Menarik Zulkifli Zaini Komisaris Independen Bank Mandiri, Langganan Posisi Penting di BUMN
Dikutip dari Wartakotalive.id, Joao mengungkapkan alasannya mundur dari jabatan strategis tersebut.
Mantan aktivis ini menyebut bahwa keputusannya mundur karena belum bisa memberikan kontribusi langsung untuk negara.
"Kami sudah menduduki jabatan ini persis hari ini kami menjabat selama enam bulan. Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam memajukan kesejahteraan petani," jelasnya.
Lantas siapa sosok Joao Angelo ?
Joao Angelo De Sousa Mota adalah orang terdekat Prabowo.
Dikutip dari Bangkapos, ia merupakan sosok dalam lingkaran terdekat Presiden Prabowo Subianto.
Sejak konflik Timor Timur era 1999, Joao nampak aktif menjadi aktivis pro-integrasi Timor Timur dengan Indonesia.
Aktivis pro-integrasi Timor Timur dengan Indonesia adalah individu atau kelompok yang mendukung agar wilayah Timor Timur (sekarang Timor Leste) tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama menjelang dan setelah masa referendum kemerdekaan pada tahun 1999.
Artinya, Joao turut berperan dalam insiden tersebut.
Ia sudah kenal dengan Prabowo saat konflik Timor Timur.
Hal ini dibuktikan dengan penerimaan Dharma Pertahanan Madya dari Menteri Pertahanan RI atas jasanya dalam menjaga integrasi nasional
Cerita Joao bersama Timor Timur ini, dimuat dalam dokumen berjudul "The fight for freedom of Timor Loro Sa'e people".
Dokumen ini diterbitkan Perpustakaan Nasional Australia, https://catalogue.nla.gov.au/, Joao Angelo De Sousa Mota bersama rekannya, Octavio Soares, aktif memperjuangkan bergabungnya Timor Leste dengan Indonesia.
Selain itu, ia juga turut berperan untuk mengembangkan petani lewat organisasi sayap Partai Gerindra yang mengurusi pertanian.
Namanya tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Nusa Tenggara Timur.
Atas kontribusinya itu pada konflik Timor Timur dan integrasi nasional, Joao Mota menerima penghargaan Dharma Pertahanan Madya dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada 11 Februari 2025.
Penghargaan ini diberikan kepada individu yang dinilai berjasa dalam menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa Indonesia melalui bidang pertahanan.
Baca juga: Berkat Program Tambah Daya Listrik PLN di Bulan Berkah, Omzet UMKM di Rumah BUMN Selayar Meningkat
Mundur Jadi Dirut
Joao menegaskan dirinya mundur dari Dirut karena memiliki hambatan besar terkait anggaran.
Ia menyebut sampai saat ini, anggaran untuk pengembangan potensi pertanian Indonesia belum turun.
Joao Mota menuturkan bahwa tanpa anggaran, rencana kerja yang sudah disiapkan rapi hanya akan menjadi tumpukan kertas.
"Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya," tutur Joao Mota.
"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Contohnya anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol," jelas Joao Mota masih dikutip dari Wartakotalive.
Ia mengaku malu karena, meski sudah setengah tahun memimpin, belum ada kontribusi langsung yang bisa ia berikan untuk ekonomi negara maupun kesejahteraan petani.
ta merasa terjebak dalam pusaran birokrasi yang berbelit di lingkungan Danantara.
Tiga kali studi kelayakan atau feasibility study (FS) sudah ia serahkan untuk proyek pangan, namun semuanya mentok tanpa persetujuan.
Bagi Joao Mota, ritme kerja seperti ini bertolak belakang dengan kebiasaannya di perusahaan swasta tempat dirinya berkarier sebelumnya, yang mengutamakan kecepatan dan hasil nyata.
"Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu," katanya.
"Budaya ini ternyata sangat jauh daripada yang kami praktikkan selama ini. Sehingga, saya melihat semangat dan keseriusan Pak Prabowo yang luar biasa tidak didukung oleh pembantu-pembantunya," tutur Joao Mota.
Joao Mota mengaku tidak terbiasa dengan birokrasi yang berbelit.
Sementara di lingkup BUMN, semua harus mengikuti prosedur birokrasi yang panjang.
"Termasuk teman-teman di Danantara masih terbelenggu dengan administrasi yang sangat panjang, bertumpang tindih, dan tidak pernah selesai," jelas Joao Mota.
Pernyataan Joao Mota Soal Anggaran Nol Dibantah
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aris Marsudiyanto, membantah pernyataan mantan Direktur Utama Agrinas, Joao Angelo De Sousa Mota, yang menyebut bahwa anggaran Agrinas hingga kini masih nol.
Menurutnya, seluruh anggaran untuk berbagai program sudah terencana dengan baik, termasuk anggaran yang bersumber dari Danantara.
Adapun masalah anggaran menjadi salah satu yang menyebabkan Joao mengundurkan diri. Ditambah ia merasa terjebak dalam pusaran birokrasi yang berbelit di lingkungan Danantara.
"Oh enggak ada (masalah soal dukungan stakeholder), semua, semua anggaran sudah terencana dengan baik, semuanya," kata Aris usai bertemu dengan Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).
Hanya saja kata Aris, proses penganggaran membutuhkan waktu sehingga menuntut kesabaran.
Namun dia memaklumi keputusan yang diambil Joao. Menurutnya, setiap pejabat baru memerlukan waktu untuk beradaptasi.
"Hanya prosesnya ya itu harus sabar, ada proses-proses administrasi yang harus dijalani," beber Aris.
"Nah, kadang-kadang ada pejabat baru ya, biasa lah dulu juga banyak menteri masih baru, wah ini begini begitu ya, ini wajar, lah," imbuh Aris.
Di sisi lain Aris meyakini pemerintah memiliki alasan menunjuk Joao sebelumnya.
Presiden Prabowo Subianto, kata Aris, selalu menunjuk orang baik dan pintar.
"Tapi beliaunya juga orang baik, orang pintar. Pak Prabowo selalu mencari putra terbaik," tandas Aris.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Joao Ungkap Alasan Mundur dari Dirut Agrinas, Singgung Anggaran Nol"
(Kompas.com/Fika)(Wartakotalive)(TribunnewsSultra.com/Desi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.