Profil Ahmad Jeli Rinaldi, Anak Petani Desa Napa Buton Tengah ke Kampus Tambang Terbaik Dunia di AS
Kisah inspiratif ini datang dari anak petani asal Desa Napa, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kisah inspiratif ini datang dari anak petani asal Desa Napa, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sosoknya adalah Ahmad Jeli Rinaldi AMd ST MSc.
Pria berusia 29 tahun itu kini menjadi konsultan perusahaan tambang terkemuka, Wood, Sweco, Parson (WSP), di Amerika Serikat (AS).
Dia bekerja di Negeri Paman Sam usai menyelesaikan pendidikan magister teknik pertambangan di Colorado School of Mines (CSM), AS.
CSM merupakan kampus yang menempati peringkat pertama dunia untuk jurusan tambang.
Melansir laman resminya, universitas tersebut sudah mencetak 38 ribu alumni di seluruh dunia.
Salah satu alumnusnya asal Indonesia yakni Purnomo Yusgiantoro.
Baca juga: Profil Suwandi Asal Buton Sulawesi Tenggara Wisudawan Terbaik IPDN 2025, Aktif Menulis Jurnal
Purnomo merupakan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2000-2009 serta Menteri Pertahanan 2009-2014.
Ahmad Jeli Rinaldi berhasil menembus ketatnya persaingan masuk jurusan teknik pertambangan kampus tersebut dengan beasiswa.
Beasiswa magister diperolehnya dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
LPDP adalah lembaga pemerintah di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mengelola dana pendidikan untuk beasiswa dan program pengembangan pendidikan lainnya.
Ahmad Jeli Rinaldi melanjutkan pendidikan S2 atau magister di CSM usai menyelesaikan pendidikan sarjana dan diploma (D3) di Tanah Air.
Gelar S1 diperoleh dari Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) Makassar.
“Hanya kontaknya saja ini yang ada karena beliau masih berada di Amerika,” kata Kepala Desa Napa, Abdul Azis Ansar, Selasa (29/07/2025).

Diapun membeberkan profil Ahmad Jeli Rinaldi, orangtuanya, begitupun latar belakang pendidikannya.
Profil Ahmad Jeli
Ahmad Jeli Rinaldi berasal dari Mapalenda, Desa Napa, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kabupaten Buteng merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Buton yang disahkan pertengahan tahun 2014 silam.
Wilayahnya berada di Kepulauan Muna.
Desa Napa, desa asal Ahmad Jeli berada di pelosok, berjarak sekitar 70 kilometer (km) dari ibu kota Buton Tengah, yaitu Labungkari.
Ahmad Jeli Rinaldi lahir pada 28 Juli 1996 atau saat ini berusia 29 tahun.
Dia terlahir dari pasangan orangtua, Latingkasa dan Haritati.
Sosok ayah merupakan petani, ibunya ibu rumah tangga (IRT).
Dia merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara.
Ahmad Jeli menjadi anak pertama di keluarganya yang bisa kuliah di luar negeri.
Dia menghabiskan masa kecil hingga remaja, menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di tanah kelahirannya.
Ahmad Jeli menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri atau SDN 1 Desa Napa, Kecamatan Mawasangka.
Selanjutnya, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mawangka, serta Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 1 Mawasangka.
Baca juga: Profil Tim EVOS Divine Juara Free Fire Esports World Cup, Diperkuat Gamer Kendari Sulawesi Tenggara
Tekad besarnya memeroleh pendidikan dan sukses membuatnya merantau ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk berkuliah.
Dia menyelesaikan pendidikan diploma (D3) serta sarjana atau S1 di UMI Makassar.
D3 jurusan bahasa Inggris.
Sementara, S1 jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri atau FTI UMI.
Selama kuliah, Ahmad Jeli juga merupakan sosok mahasiswa berprestasi.
Di bawah bimbingan Prof Zakir Sabara H Wata, dekan FTI UMI saat itu, dia sempat menyabet emas dalam kompetisi internasional.
Prestasi diraihnya pada Indonesian Student Mining Competition (ISMC) XI, 3-11 Februari 2018.
Kompetisi mahasiswa pertambangan berskala internasional tersebut berlangsung di Intitute Teknologi Bandung (ITB).
Prestasi itu diraih bersama dengan rekan setimnya, Tim Al Muhandis.
Tim Al Muhandis terdiri 7 mahasiswa dari UMI, salah satunya Ahmad Jeli.
Lanjut Pendidikan di Amerika
Pewawancara dari LPDP Kemenkeu RI bertanya kepada Ahmad Jeli Rinaldi, “La Jeli, apa tanggapan mama saat kamu ingin kuliah ke luar negeri?”
Dijawab pemuda asal Pulau Buton, Sulawesi Tenggara itu, “semisal saya diterima di beasiswa ini, mungkin saya akan jadi anak pertama yang kuliah keluar negeri dari suku saya, Buton-Wasilomata.”
Menjawab pertanyaan itu, badan Ahmad Jeli tampak bergetar dan matanya berkaca-kaca.
Baca juga: Profil Andi Ady Aksar, Pengusaha Tambang Kini Pimpin KONI Sulawesi Tenggara Periode 2025-2029
Kira-kira begitulah pertanyaan dan jawaban pamungkas Ahmad jeli ketika diwawancarai.
Saat mengikuti seleksi penerima beasiswa magister dari LPDP, beberapa tahun lalu.
Kutipan dan video saat wawancara itu di-posting melalui akunnya di media sosial Facebook sejak 7 November 2022.
Melansir laman Tribun-Timur.com, Ahmad Jeli mendaftar S2 setelah lulus dari Program Studi Teknik Pertambangan FTI UMI Makassar.
Dia membidik kuliah di Colorado School of Mines (CSM), kampus teknik pertambangan paling bergengsi di Amerika Serikat (AS).
LPDP menjadi tumpuan harapan untuk membiayai kuliahnya jika lolos di CSM.
Sebab dia bukan berasal dari keluarga serba ada atau ekonomi atas.
Perjuangannya mendapatkan beasiswa LPDP dan lolos di CSM pun berhasil.
Dia akhirnya bisa merantau lebih jauh, melintasi samudera, kuliah di Amerika Serikat.
Dia pun akhirnya membuktikan dirinya.
Menjadi “anak pertama yang kuliah keluar negeri dari Wasilomata,” seperti diucapkannya saat berusaha meyakinkan pewawancara LPDP.
Wasilomata merupakan kampung di Mawasangka, Buton Tengah.
Di Buton Tengah, belum ada perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Kampus terdekat ada di Kota Baubau, kota terdekat dengan Buteng sekaligus bekas ibu kota Kabupaten Buton.
Pada 10 Mei 2025, Ahmad Jeli mem-posting foto-foto di Facebook jika dirinya sudah diwisuda.
Wisuda di CSM digelar, pada Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam video live wisuda yang ditayangkan di channel resmi SCM, Ahmad Jeli tampak riang ketika namanya disebut naik di panggung.
Dia mengenakan jubah dipadu topi koboi, bukan toga sebagaimana lazimnya di Indonesia.
Ahmad Jeli akhirnya resmi menyandang gelar MS (Master of Science) in Mining Engineering (Teknik Pertambangan) dari SCM.
Kampus yang menempati peringkat ke-33 universitas nasional terbaik di AS versi U.S. News & World Report.
Ahmad Jeli bukan satu-satunya pemuda Indonesia diwisuda di CSM pada hari itu.
Ada Hayati Agustini dari jurusan yang sama.
Bedanya, Hayati Agustini merupakan alumnus Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Melalui akunnya di Facebook, Ahmad Jeli sejak 2 bulan lalu banyak mendapatkan ucapan selamat.
Atas prestasinya bisa menembus kampus terbaik di dunia dalam menimba ilmu pertambangan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani, Tribun-Timur.com/Edi Sumardi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.