Kebakaran TPA Puuwatu Kendari

28 Korban Kebakaran TPA Puuwatu Kendari Tak Dapat Jatah Rumah Pemkot, Hanya Khusus Pegawai DLHK

Sebanyak 18 rumah bagi korban kebakaran TPA Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah rampung 100 persen.

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
RUMAH KORBAN KEBAKARAN - Sebanyak 18 rumah bagi korban kebakaran TPA Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah rampung 100 persen. Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman mengatakan, belasan rumah permanen ini akan diberikan kepada 18 kepala keluarga (KK) yang bekerja sebagai petugas kebersihan. (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 18 rumah bagi korban kebakaran TPA Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah rampung 100 persen.

"Alhamdulillah sisa masa pemeliharaan," kata Kepala Dinas PUPR Kendari, Ali Aksa saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Senin (21/7/2025).

Begitu pula disampaikan oleh Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman bahwa pengerjaan rumah bantuan tersebut sudah selesai.

Terlebih nama-nama warga yang akan tinggal di rumah tersebut telah didata oleh DLHK Kendari.

"Kemarin saya minta daftarnya sudah ada," ucapnya, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Korsleting Listrik Picu Kebakaran 1 Rumah di Wua-Wua Kendari Saat Pemilik Masih Terlelap Tidur

Dia bilang, 18 rumah permanen ini akan diberikan kepada 18 kepala keluarga (KK) yang bekerja sebagai petugas kebersihan.

Rumah dengan luas 36 meter persegi ini, pasalnya bisa ditinggali lima hingga enam orang.

Sudirman menyebut bahwa dari 46 KK korban kebakaran, tidak semuanya bekerja sebagai petugas DLHK.

Artinya, tahun ini ada 28 KK yang tidak mendapatkan jatah rumah bantuan dari pemerintah kota (pemkot). 

"Memang tanah itu milik pemerintah kota, dan tujuan dibangunkan rumah itu hanya untuk petugas-petugas kebersihan kita," jelasnya.

Baca juga: Baru 2 dari 43 Koperasi Merah Putih di Baubau Sulawesi Tenggara Telah Berjalan Meski Sudah Launching

Menurut Sudirman, belasan rumah itu sesungguhnya sudah bisa ditinggali oleh warga yang berhak.

Bahkan, dia sudah menyampaikan ke pihak DLHK agar calon penerima meninjau rumahnya masing-masing.

Namun soal peresmian, dirinya tidak tahu-menahu apakah akan dilakukan seremonial atau tidak.

"Saya imbau silakan tanam-tanam bunga di depan rumah itu yang telah dibangun biar kelihatan asri," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved