Berita Kendari

Makna Tahun Baru Islam Bagi Founder Circlebaik Kendari: Saatnya Benahi Diri, Lingkungan, dan Ibadah

Tahun Baru Islam 1447 H, yang jatuh pada 27 Juni 2025 dimaknai sebagai momen refleksi dan pembenahan diri bagi Founder Circlebaik Kendari, Daengmat.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
FOUNDER CIRCLEBAIK - Founder Circlebaik Kendari, Sulawesi Tenggara, Daengmat. Menurutnya, Tahun Baru Islam bukan hanya pergantian waktu, melainkan ajakan untuk kembali kepada Allah SWT melalui proses hijrah. (Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, yang jatuh pada 27 Juni 2025 dimaknai sebagai momen refleksi dan pembenahan diri bagi Founder Circlebaik Kendari, Daengmat

Menurutnya, Tahun Baru Hijriah bukan hanya pergantian waktu, melainkan ajakan untuk kembali kepada Allah SWT melalui proses hijrah.

“Tahun Baru Islam selalu datang tanpa gemuruh, tanpa kembang api, tanpa sorak sorai. Tapi justru di situlah letak maknanya, ia datang dengan sunyi untuk kita renungi,” kata Daengmat, saat dikonfirmasi Tribunnewssultra.com, Jumat (27/6/2025).

Daengmat menyampaikan, Tahun Baru Islam adalah panggilan halus dari Allah yang seakan bertanya kepada manusia, terkait sejauh mana berjalan menjauhi-Nya, dan kapan akan kembali. 

Ia menilai momen ini sebagai waktu yang tepat untuk melakukan hijrah secara spiritual.

Baca juga: Intip Keseruan Warga Betoambari Baubau Sulawesi Tenggara Ikut Pawai Obor Tahun Baru Islam 1447 H

“Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah bukan hanya perpindahan lokasi, tetapi itulah titik balik sejarah dari keterasingan menuju kejayaan, dari tekanan menuju ketenangan, dari pengusiran menuju penerimaan,” tuturnya.

Daengmat menjelaskan selama napas masih ada, maka kesempatan hijrah selalu terbuka. 

Allah tidak menuntut kesempurnaan langsung dari hamba-Nya, tetapi menginginkan adanya keberanian untuk bergerak dan berubah ke arah yang lebih baik.

Sementara itu, ada empat hal utama yang perlu dibenahi dalam menyambut Tahun Baru Islam, yakni diri sendiri, lingkungan, kebiasaan dan kualitas ibadah. 

Tahun ini adalah waktu yang tepat untuk berhenti berpura-pura kuat dan mulai jujur pada diri sendiri, termasuk mengakui kelemahan dan kelalaian yang masih sering terjadi.

Baca juga: Doa Mohon Ampun dan Perlindungan Allah di Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Keutamaan Bulan Muharram

“Allah tidak meminta kita untuk sempurna, tetapi jujur bahwa kita masih jatuh dan masih sangat butuh pertolongan-Nya,” ujarnya.

Kemudian, niat berhijrah yang kuat bisa hancur jika seseorang terus berada di lingkungan yang rusak dan membiarkan maksiat menjadi hal biasa, sehingga sangat penting membenahi lingkungan pergaulan atau circle selama proses berhijrah.

Seperti aktif dalam mengikuti komunitas, kajian, atau kegiatan sosial yang konsisten mengajak kepada kebaikan. 

“Cari teman yang berani menegur saat kita salah. Jauhi circle yang menormalisasi maksiat,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia menekankan pentingnya membenahi kebiasaan karena hidup manusia dibentuk dari rutinitas sehari-hari.

Baca juga: Kapan Tahun Baru Islam 2025 1 Muharram 1447 Hijriah? Amalan Sunnah Perbaiki Diri Lebih Baik Lagi

Ia mengajak untuk memperbaiki kualitas ibadah, bukan hanya menjalankan secara formal, tetapi menghidupkannya dengan hati dan kesadaran spiritual yang utuh. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved