Jembatan Teluk Kendari Kerap Dihantui Tragedi Terjun ke Laut, Edukasi dan Penertiban Jadi Solusi

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) kerap kali menjadi lokasi terakhir, seseorang meregang nyawa.

Terhitung sudah lima orang terjun ke laut dari atas Jembatan Teluk Kendari dalam dua tahun terakhir.

Teranyar, pada Senin (26/5/2025) kemarin seorang pemuda nekat menjatuhkan diri dari jembatan ikon Sultra tersebut.

Jembatan yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2020 silam ini memiliki panjang 1,3 kilometer dan lebar 20 meter.

Jembatan tersebut menghubungkan Pelabuhan Kota Lama dengan Pulau Bungkutoko dan Kecamatan Poasia.

Informasi yang didapatkan TribunnewsSultra.com, lelaki inisial E ini mengakhiri hidupnya karena masalah asmara.

Hingga saat ini, jasadnya belum ditemukan. Tim SAR Gabungan masih dalam masa pencarian.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Menyelam di Kedalaman 30 Meter, Cari Pria Lompat dari Jembatan Teluk Kendari

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional atau BPJN Sultra telah melayangkan surat permohonan bantuan penertiban kepada Pemerintah Kota Kendari.

Bantuan penertiban tersebut menyasar pada tiga hal yakni penertiban pedagang yang berhenti dan berdagang di sepanjang Jembatan Teluk Kendari.

Kemudian, penertiban kendaraan yang berhenti di sepanjang jembatan termasuk pejalan kaki yang melintas di sepanjang Jembatan Teluk Kendari.

Kepala Balai PJN Sultra, Yudi Hardiana mengatakan, bakal melakukan pertemuan kembali dengan Wali Kota Kendari.

Pertemuan itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat untuk membahas lebih lanjut upaya pencegahan tindakan mengakhiri hidup di Jembatan Teluk Kendari.

"Perkembangannya akan saya informasikan, renacana kami mau sosialisasikan, artinya lebih kepada upaya edukasi kepada masyarakat," katanya melalui WhatsApp, Selasa (27/5/2025). (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)