Berita Muna
Kronologi Bripda LO Polisi Asal Muna Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak SMP, Baru 5 Bulan Bertugas
Inilah kronologi oknum polisi asal Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) Bripda LO menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan
Penulis: Laode Ari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah kronologi oknum polisi asal Muna Sulawesi Tenggara (Sultra), Bripda LO menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan.
Bripda LO diamankan karena menjual amunisi ke PW, warga sipil yang terafiliasi dengan jaringan KKB Lenggenus pimpinan Komari Murib.
Bripda LO, merupakan bintara polisi kelahiran Kabupaten Muna, Sultra, dan bertugas di Polres Lanny Jaya, Papua.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo, menyampaikan, Bripda LO diamankan setelah menyerahkan diri ke Polda Papua, pada Sabtu (17/5/2025) pagi.
Bripda LO menyerahkan diri ke Polda diantar oleh orangtuanya yang juga anggota polisi di Polsek Pirime, Polres Lanny Jaya.
"Sudah ditahan sekarang di Polda Papua dan diperiksa Propam. Ancamannya akan dipecat karena pidananya juga diproses," ungkap Yusuf kepada TribunnewsSultra, Selasa (20/5/2025).
Yusuf mengatakan Bripda LO, memang lahir di Kabupaten Muna, Sultra, namun mengikuti orangtuanya yang berada di Lanny Jaya Papua.
Baca juga: Sosok Bripda LO Jual Amunisi ke KKB Lenggenus Papua Pegunungan, Polisi Asal Muna Sulawesi Tenggara
LO juga lulus menjadi anggota polisi saat tes di Polda Papua tahun 2024 lalu.
Kemudian mendapat penempatan tugas di Polres Lanny Jaya, Papua sejak Desember 2024.
"Lahirnya di Muna, tapi besar di Distrik Pirime Kabupaten Lanny Jaya, tesnya juga di sini," kata Yusuf.
"Iya, sekitar lima bulan bertugas di Polres Lanny Jaya setelah dilantik Desember 2024," ucapnya menambahkan.
Kombes Yusuf menjelaskan keterlibatan Bripda LO dalam penjualan amunisi ilegal ke KKB terkuak dari pengakuan PW.
Saat itu personel polisi menangkap PW, ia mengaku puluhan amunisi itu dibeli dari Bripda LO.
Ada 20 butir amunisi diperoleh dari Bripda LO, dihargai Rp2,5 juta.
Puluhan amunisi itu milik orangtua Bripda LO, kemudian dijual ke PW.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.