Berita Baubau

69 Murid SD di Baubau Sulawesi Tenggara Ikut Lomba Bercerita Bahasa Wolio 'Tula-Tula'

Sebanyak 69 murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti lomba Bercerita Bahasa Wolio Tula-Tula.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
LOMBA TULA-TULA - Seorang murid SD yang merupakan peserta lomba tula-tula bercerita Bahasa Wolio saat tampil di depan para juri di panggung Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (15/5/2025). (TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU – Sebanyak 69 murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti lomba Bercerita Bahasa Wolio Tula-Tula.

Lomba ini digelar di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Kamis (15/5/2025).

Sejak pagi tampak lomba sudah berlangsung. 

Terlihat antusiasme murid SD yang ikut berlomba dan beraksi di atas panggung. 

Tidak hanya membaca tetapi juga memperagakan isi cerita, selayaknya sedang monolog di atas panggung.

Baca juga: Daftar Pemenang Lomba Lulo Kreasi HUT Kendari, Juara 1 Bakal Tampil di Tugu Religi Sultra 9 Mei

Mereka mengenakan baju adat Buton hingga batik sekolah masing-masing.

Lomba ini resmi dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kota Baubau serta dihadiri Wakil DPRD Baubau, Natas Aryu Prawira Tamim.

Guru SDN 1 Baadia, Andini mengatakan antusiasme murid cukup baik dalam mengikuti lomba tula-tula yang diselenggarakan Dinas Dikbud Kota Baubau.

“Cukup antusias, kami ikut dua kategori putra dan putri dalam lomba tersebut,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Kata dia, meskipun persiapan cukup sempit tetapi hal tersebut tidak mengurangi semangat anak-anak dalam berlomba yang terlihat dari energiknya saat tampil.

Baca juga: STQH 2025 Baubau Sulawesi Tenggara Resmi Dibuka Wali Kota Yusran Fahim, Daftar Kategori Lomba

“Persiapan kami lakukan kurang lebih dua pekan, untuk kategori putra akan dilanjutkan besok, hari ini untuk kategori putri,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Eko Prasetya mengatakan lomba tersebut dilakukan sekaligus melestarikan bahasa daerah khususnya Bahasa Wolio.

“Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga identitas, jiwa, dan cerminan budaya suatu masyarakat."

"Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan sejarah panjang yang patut kita jaga dan teruskan kepada generasi mendatang,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Kata dia, tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengasah kemampuan berbahasa dan menyampaikan cerita.

Baca juga: 32 Penari Sanggar Tari Cempaka Baubau Ikut Lomba Tari Bali Peringati Hari Tari Internasional

Karena generasi muda merupakan pewaris sekaligus duta budaya yang akan membawa keindahan bahasa daerah ke kancah yang lebih luas.

Eko mengapresiasi guru-guru sekolah yang membimbing murid untuk ikut dalam lomba tersebut.

“Peran Bapak dan Ibu adalah garda terdepan dalam melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya ini,” tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved