Mata Lokal Fest 2025
Menperin Buka-bukaan di Mata Lokal Fest 2025, Langkah Pemerintah Wujudkan Industri Hijau
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita buka-bukaan mengenai langkah pemerintah dalam mewujudkan industri hijau.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita buka-bukaan mengenai langkah pemerintah dalam mewujudkan industri hijau.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara di acara Mata Lokal Fest 2025 yang diselenggarakan Tribun Network di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Ia mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan strategi khusus dalam mendorong tranformasi dalam bidang industri.
Di mana, ia menerangkan bahwa saat ini industri hijau sementara digenjot menyasar bumi Indonesia yang lebih asri.
Tentunya, menurut Menperin dengan langkah-langkah yang lebih ramah lingkungan.
Sejalan dengan tema besar yang diangkat dalam Mata Lokal Fest 2025 yakni Cutting Edge for Local Sustainability, dia menjabarkan langkah pemerintah dan Kemenperin untuk mewujudkan industri hijau.
Baca juga: Semarak Mata Lokal Fest 2025, Kolaborasi Lintas Sektor Sambut Pembangunan Berkelanjutan
"Upaya yang dilakukan oleh pemerintah sebagai bagian dari global community untuk menciptakan dunia yang lebih ramah lingkungan, tapi di satu sisi juga tidak mengorbankan ekonomi mendorong industri menggunakan teknologi yang lebih advance di fasilitas pabrik," ungkap Menperin di Tribun Network Mata Lokal Fest 2025, Kamis (8/5/2025).
Pihaknya, kata Agus, juga telah mempersiapkan aturan mengenai pembiayaan bagi perusahaan.
Khususnya yang bertekad untuk bertransformasi dalam industri hijau.
Agus menyebutkan pihaknya tengah menyiapkan peraturan mengenai pembiayaan bagi perusahaan yang berkomitmen bertransformasi ke industri hijau.
Dalam Permenperin yang sedang digodok, nantinya akan akan Green Industry Service Company atau GISCO. Dimana Kementerian Perindustrian sebagai fasilitatornya.
"Kami sekarang sudah dalam proses persiapan penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian tentang fasilitasi pembiayaan industri hijau. Nanti akan diatur keberadaan atau pendirian Green Industry Service Company atau GISCO. Kami fasilitatornya," ucapnya.
Ke depan dalam pembentukan GISCO akan ada investor yang berasal dari financial institution, untuk kemudian mendanai proyek industri hijau yang diajukan perusahaan.
"Mereka yang akan mendanai program-program transformasi dari industri yang ada di Indonesia menuju industri hijau," kata Agus.
Langkah ini diambil sebagai solusi bagi perusahaan. Menurut Agus, saat ini banyak perusahaan yang menganggap transformasi ke industri hijau menjadi sebuah cost atau biaya pengeluaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.