Viral Wanita Banting Bayi di Kendari

6 Fakta Kasus Wanita Banting Bayi di Kendari, Video Viral, Pelaku Positif Sabu, Motif, Kronologi

Enam fakta kasus wanita banting bayi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Insiden mengenaskan ini pertama kali diketahui usai video viral ramai.

Kolase foto TribunnewsSultra.com
PEMBANTING BAYI- Berikut ini fakta kasus wanita banting bayi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Insiden mengenaskan ini pertama kali diketahui usai video viral ramai beredar di media sosial. Tak lama setelah itu, pihak kepolisian bergerak menangkap pelaku. Hingga akhirnya terungkap sosok, motif hingga kronologi kejadian dalam rekaman video viral yang beredar pada Senin (21/4/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini enam fakta kasus wanita banting bayi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Insiden mengenaskan ini pertama kali diketahui usai video viral ramai beredar di media sosial. 

Tak lama setelah itu, pihak kepolisian bergerak menangkap pelaku. 

Hingga akhirnya terungkap sosok, motif hingga kronologi kejadian dalam rekaman video viral yang beredar pada Senin (21/4/2025). 

Lantas seperti apa deretan fakta kejadian dalam peristiwa yang menggemparkan Kendari, Sulawesi Tenggara ini ? 

Simak ulasannya dihimpun TribunnewsSultra.com : 

1. Video Viral

Ramai beredar video viral rekaman aksi seorang wanita terekam membanting seorang bayi.

Baca juga: Wanita Banting Bayi 6 Bulan di Kendari Sultra Sempat Tersenyum saat Ditangkap hingga Menantang

Ia nampak melihat ke arah kamera sebelum mengambil langkah keji pada bayi laki-laki yang sedang dalam gendongan seorang pria. 

Namun tetiba ia hendak mengambil bayi tersebut. Tangannya sempat dikepal sebelum menggendong bayi. Tak lama setelah itu mengangkat tubuh si bayi dan membantingnya. 

Terdengar suara benturan usai si wanita melakukan aksinya. Setelah melakukan aksinya itu, si wanita berteriak. 

Sementara pria yang berada di lokasi kejadian segera lari sambil mengamankan bayi tersebut. 

2. Ditangkap Polisi

Setelah rekaman tersebut viral, pihak Polresta Kendari pun bergerak untuk mengamankan pelaku. 

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayah hukumnya pada Senin (21/4/2025) malam mengungkapkan pelaku telah diamankan. 

Ia menyebut terduga pelaku bahkan sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polresta Kendari.

3. Sempat Menantang saat Ditangkap

Dari rekaman video viral yang diterima TribunnewsSultra.com, Selasa (22/4/2025) wanita tersebut diamankan sejumlah pria. 

Ia yang mengenakan pakaian serba hitam nampak kesal saat akan diboyong ke kantor polisi. 

Selain itu, si wanita menunjukkan sikap menantang pada pria di hadapannya. 

"Kau yang pukul saya to? Kau yang pukul saya," tutur wanita tersebut sembari tersenyum. 

Pada rekaman lainnya, ia juga nampak kesal saat disebut sedang mabuk. 

Baca juga: Wanita Pembanting Bayi di Kendari Sulawesi Tenggara Positif Sabu, Polisi Ungkap Hasil Tes Urine

"Kau bilangi saya apa mabuk?," tuturnya sambil ngos-ngosan. 

Ia juga tampak sibuk dengan handphone yang digenggamnya. 

Sesekali ia memperhatikan ponsel tersebut. 

"Ini mi pelakunya (pembanting bayi)," tutur seorang pria yang merekam. 

Pria tersebut juga mengungkapkan bahwa si wanita tak bersikap kooperatif dan terlalu banyak bicara saat diamankan.

Bahkan wanita itu juga nampak menantang sejumlah pria di hadapannya sambil menunjuk-nunjuk dengan penuh kesal. 

4. Positif Sabu

Sosok wanita banting bayi 6 bulan di Kota Kendari dalam video viral beredar ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Temuan tersebut berdasarkan hasil tes urine wanita berinisial PD alias CA (25) di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Kota atau Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun, mengatakan, pelaku telah mengonsumsi narkotika jenis sabu.

“Pada hari Sabtu, 19 April 2025, pelaku telah mengonsumsi narkotika jenis sabu,” kata AKP Nirwan dalam keterangannya, Selasa (22/04/2025).

Selain itu, kata AKP Nirwan, wanita CA diketahui sempat mengonsumsi 6 butir obat batuk secara bersamaan.

“Setelah pelaku dilakukan tes urine di RS Bhayangkara ditemukan hasil methamphetamine positif, amphetamine positif,” jelasnya.

Amphetamine atau amfetamin adalah salah satu jenis narkotika dengan beberapa jenis turunan.

Turunannya seperti methamphetamine atau metamfetamina atau sabu-sabu dan metilendioksimetamfetamina atau MDMA (ekstasi). 

5. Motif

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Kendari AKP Nirwan Fakaubun menerangkan, pelaku CA terlibat perdebatan dengan ibu korban berinisial AD melalui telepon seluler, sebelum membanting bayi.

“Perdebatan dipicu oleh orangtua korban yang tidak mengirim uang untuk membiayai anaknya,” ungkapnya, Selasa (22/4/2025).

Ia menambahkan, pelaku tersulut emosi dan menuduh ibu korban berfoya-foya di perantauan hingga tidak mempedulikan anaknya sendiri. 

Baca juga: Polisi Jelaskan Kronologi Wanita Banting Bayi di Kendari, Emosi hingga Cekcok ke Ibu Korban Lewat HP

Diketahui, bayi laki-laki tersebut telah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara dan dalam keadaan sehat.

Kini, bayi itu telah berada di rumah neneknya di Kabupaten Konawe.

Sementara pelaku kini menjalani pemeriksaan di Polresta Kendari.

6. Kronologi

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun menjelaskan kejadian penganiayaan bermula ketika pelaku PD terlibat cekcok dengan ibu korban berinisial PA alias AD melalui handphone mengenai pengasuhan anak.

Saat itu pelaku jengkel dengan sikap PA alias AD yang tidak mengirimkan uang untuk kebutuhan anaknya yang sedang dirawat oleh PD.

"Pelaku juga merasa emosi kepada ibu korban karena ia berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya yang sedang dititipkan kepada pelaku," ujar Kasat Reskrim Polresta Kendari Nirwan, Selasa (22/4/2025).

Kata Nirwan, setelah perdebatan itu, pelaku yang sudah emosi kemudian mendatangi bayi yang merupakan cucunya atau anak dari keponakannya, PA.

Bayi laki-laki (PC) ini dirawat oleh pelaku sejak dilahirkan oleh ibunya, karena ibunya meninggalkan korban dan pergi merantau.

PD berniat ingin memperlihatkan kepada PA, ia akan membanting bayi itu sesuai dengan ancamannya melalui sambungan handphone.

Hanya saja sebelum membanting bayi tersebut, PD terlebih dahulu menyiapkan handphone untuk merekam aksinya, lalu mengirimkan video tersebut kepada PA.

"Kemudian Ibu korban meneruskan rekaman tersebut ke teman-temannya di Kota Kendari," ujar Nirwan.(*)

(TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved