Obat Dicuri di RSUD Bahteramas Sultra

Direktur RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Buka Suara soal Obat Bius Hilang: Keamanan Diperketat

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara, dr Hasmudin buka suara terkait hilangnya ribuan ampul obat bius

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
DIREKTUR RSUD BAHTERAMAS : Direktur RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Hasmudin saat diwawancara awak media usai upacara di lapangan Kantor Gubernur Sultra, di Kendari, Senin (21/4/2025). Ia menyebut telah memperketat pengamanan dengan memasang trali besi di tempat penyimpanan obat. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Hasmudin buka suara terkait hilangnya ribuan ampul obat bius yang terjadi di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sultra. 

Ia menyebut kejadian ini sangat memprihatinkan dan meresahkan, baik bagi manajemen rumah sakit maupun pelayanan kesehatan yang selama ini berjalan.

“Kehilangan ini adalah musibah bagi kami di RSUD Bahteramas bukan direncanakan, sehingga kami berharap pelaku pencurian ini bisa segera ditangkap,” ujar dr. Hasmudin kepada awak media di Kendari, Senin (21/4/2025).

dr Hasmudin menyampaikan hingga kini belum ada pelaku yang berhasil diamankan, namun pihak rumah sakit tidak tinggal diam. 

Sejumlah langkah pengamanan telah dilakukan, termasuk peningkatan pengawasan dan pemasangan trali besi di area instalasi farmasi, tempat penyimpanan obat-obat anestesi tersebut.

“Memang sampai hari ini belum ada pelaku yang tertangkap, tapi kami dari pihak manajemen sudah mengambil langkah-langkah antisipatif. Pengamanan kami tingkatkan, trali juga sudah kami pasang di tempat penyimpanan, agar tidak terjadi kejadian serupa ke depannya,” ujarnya.

Terkait dugaan keterlibatan orang dalam, dr Hasmudin menyatakan pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan sebelum ada hasil penyelidikan lebih lanjut. 

Baca juga: RSUD Bahteramas Sultra Akan Maksimalkan Pengamanan 24 Jam Usai Ribuan Ampul Obat Bius Hilang

Namun ia menegaskan, jika nanti terbukti ada pegawai atau pihak internal yang terlibat, maka akan ada sanksi dan hukuman tegas.

“Kami belum bisa memastikan apakah ini murni dilakukan orang luar atau ada keterlibatan orang dalam. Tapi kalau pelakunya sudah tertangkap dan terbukti ada yang dari internal, tentu akan ada hukuman tegas bagi yang bersangkutan,” tuturnya.

Ia menyebut saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membantu pengusutan kasus ini. 

Ia berharap pelakunya bisa segera ditemukan, agar rumah sakit bisa kembali fokus pada tugas utamanya, memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan maksimal bagi masyarakat.

“Kami percaya aparat penegak hukum akan bekerja maksimal. Yang jelas, dari pihak RSUD Bahteramas Sultra, kami siap memberikan data dan mendukung penuh proses penyelidikan. Semoga pelakunya bisa segera ditangkap dan semuanya menjadi terang,” ungkapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun, kejadian hilangnya obat bius jenis narkotika ini berlangsung selama tiga kali. 

Peristiwa pertama terjadi pada 20 Maret 2025, dimana 150 ampul obat bius dilaporkan hilang dari ruang pelayanan operasi. 

Baca juga: Jejak Pencuri Ribuan Ampul Obat Golongan Narkotika Terendus, Polresta Kendari Kantongi Alat Bukti

Beberapa hari kemudian, tepatnya 26 Maret 2025, kasus serupa kembali terjadi di gudang logistik farmasi, dengan jumlah kehilangan mencapai 655 ampul.

Lalu, pada 3 April 2025, rumah sakit kembali kehilangan obat bius dalam jumlah yang jauh lebih besar, yaitu 1.460 ampul, yang diduga hilang dari instalasi farmasi. 

Total keseluruhan obat bius yang hilang dalam rentang waktu kurang dari sebulan itu mencapai 2.265 ampul. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved