Gempa Bumi di Sulawesi Tenggara
Kolaka Timur 8 Kali Diguncang Gempa Bumi Sabtu Pagi, Terbesar 3,4 Magnitudo Terdeteksi di Loea
Wilayah Kolaka Timur Sulawesi Tenggara kembali diguncang gempa beruntun pada Sabtu (12/4/2025).
Penulis: Laode Ari | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wilayah Kolaka Timur Sulawesi Tenggara kembali diguncang gempa beruntun pada Sabtu (12/4/2025).
Dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Kendari, tercatat sudah 8 kali gempa terjadi di wilayah Kolaka Timur secara beruntun.
Rangkaia gempa beruntun ini pertama tedeteksi di Tirawuta Kolaka Timur sebesar 2,9 magnitudo pada jam 07.14 wita.
Kemudian gempa 3,4 magnitudo terdeteksi di jam 07.34 dan Gempa 3,2 Magnitudo di jam 07.45 di wilayah Loea Kolaka Timur.
Dua gempa ini merupakan yang terbesar terdeteksi di Wilatah Koltim di Sabtu pagi ini.
Lalu gempa kembali terjadi di jam 08.49 wita sebesar 2,5 magnitudo tepatnya di wilayah Lalolae.
Kemudian gempa 2,4 magnitudo di wilayah Timur Laut Tinondo. 2,2 magnitudo di Tirawuta dan 2,3 magnitudi di Ladongi.
Baca juga: Gempa Tektonik 3,0 Magnitudo Guncang Loea Kolaka Timur, Getaran Dirasakan Warga di Dalam Rumah
Dari hasil pemantauan BMKG, rangkaian gempa bumi secara beruntun ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif di wilayah Kolaka Timur.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif di BaratDaya Ladongi, Kolaka Timur," ungkap Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin melalui keterangan tertulisnya.
Rudin menjelaskan gempa ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa beruntun di Kolaka Timur yang terjadi sejak 24 Januari 2025 dengan M4.9, dimana gempa M3.4 yang terjadi saat ini merupakan kejadiaan gempa yang ke 490 kali.
Dirinya mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi gempa selain dari data BMKG.
"Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,"ujar Rudin. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.